Sunday, December 30, 2007

Liberate yourself!

Yang paling penting itu kita hidup adalah tujuan. Tujuan itu yang bikin kita jadi termotivasi.. terlepas dari semangat atau enggak semangat. Motivasi itu yang bikin kita harus menuju arah tertentu. Saya sempat bingung loh 2008 saya mau apa. Karena buat saya 2008 album saya release, dan rasanya banyak sekali yang memotivasi saya untuk maju..harus maju. Karena banyak, saya sendiri sudah bingung dengan apa yang saya inginkan..soalnya semua hal yang berhubungan dengan perkembangan karir dari album saya di tahun depan, tentunya saya inginkan. Tapi tetap saja ada yang saya pertanyakan: apa sih yang kamu mau selain kesuksesan album dan show?

Untuk beberapa saat, saya bingung. Rasanya kok gak ada? Sekarang ini ada, dan ternyata tetap ya kaitannya dengan musik, tapi kaitannya dengan produksi yang lainnya. Maklum saja, di titik ini saya sudah memproduce album dengan adanya album pertama saya yang saya produseri sendiri, saya sudah naik kelas dan mengukuhkan diri sebagai music producer dan music director. Karena tanggung jawab itulah yang saya jalani selama 2 tahun memproduce dan mendirect album pertama saya. Jadi rasanya timbul berbagai ide dan kecintaan untuk produksi selanjutnya. Rasanya..anehnya..dengan semua kegilaan di musik industry, saya yang sudah sering nangis darah ini, ternyata malah bukannya kapok dan mundur dari memproduksi musik. Justru di titik ini, tepatnya tadi malam, saya malah mengukuhkan niat saya, karena begitu cintanya dengan musik, saya akan terus dan bahkan sudah memulai membuat lagu-lagu untuk album berikutnya. Jadi semua kegilaan dan hal produce sebuah album, ternyata baru saya sadari, tidak membuat saya mundur, menyerah atau kapok. Dan betapa membebaskannya pemikiran dan perasaan tersebut. Ternyata saya memang cinta dan masih cinta musik. Yang kejam adalah kondisi bisnis. Tapi bukan musik. Musik tidak pernah salah. Dan saya akan terus berkarya, saya akan terus memproduce dan mendirect musik.
How very liberating!

Memang album pertama yang akan di release tengah January ini saya kontribusikan dengan semangat liberating. Karena semua proses pembuatannya saya dan semua yang terlibat, secara konstan terus harus kerap membebaskan,liberating pemikiran kita dan mendobrak cara-cara lama. Itulah. Itulah kenapa blog ini judulnya Liberatti. Karena ini mewakili saya, dan kebebasan saya. My liberty. Bukan kebebasan semena-mena, tapi kebebasan yang bertanggung jawab. Kebebasan untuk keluar dari standard, untuk menciptakan inovasi.
Dan baru saya sadar, bahwa 2008 dan selanjutnya, saya tidak kapok dan akan terus maju untuk memproduksi musik, untuk memajukan musik, untuk berbagi kebahagiaan melalui musik, adalah bagian dari jiwa di album saya, semangat dari sebuah liberty.




Liberate yourself!

Saturday, December 29, 2007

Apa arti bodoh?

Ijinkan saya dengan segala kerendahan hati saya, di penghujung tahun ini, untuk membahas kata bodoh.

Kebodohan di mata saya, bukan ketidak tahuan. Bodoh adalah ignorance. Sementara ketidak tahuan justru tidak apa-apa, selama memang setelah itu belajar hingga menjadi tahu (tapi kalau ketidak tahuan menjadi perulangan kesalahan yang sama, maka kemudian ketidak tahuan berubah menjadi 'kebodohan'. Do you get my point?). Bodoh adalah kata negatif yang digunakan atas sesuatu yang semena-mena/ ignorant , takabur, result dari sebuah aksi yang menggampangkan sebuah konteks. Bodoh itu bukan khilaf. Khilaf itu tidak sengaja (tapi kalau khilaf melulu ya itu jadi sengaja) . Bodoh itu sengaja. Namun kalau sesuatu yang terlihat bodoh itu ternyata tidak sengaja atau menjadi nasib hidup , maka saya akan menyebutnya 'tertinggal', 'terbelakang'..atau 'memiliki sebuah standard yang dibawah rata-rata", (tapi bukan bodoh) , ini sebuah pengertian yang objective tanpa penekanan negatif. Sementara bodoh konotasinya negatif. Dan jika kita sadar, memang selalu dipakai dalam konteks negatif, tidak jarang di lengkapi dengan intonasi pengucapan yang tidak menyenangkan. Bedakanlah antara 'suatu kondisi dimana sesuatu itu memiliki standard yang dibawah rata-rata dari sebuah konteks', dengan kondisi 'bodoh'.

Stupidity alias kebodohan, implies that the attributed party is not mentally retarded but rather is willfully ignorant and/or unintelligent and displays poor of judgement and insensitivity to nuances.

Kesimpulannya: Bodoh adalah sesuatu yang dilakukan karena pembodohan.

Monday, December 24, 2007

Diplomasi atau meyembunyikan keadaan yang sebenarnya?


Kadang kita sering menghadapi jawaban yang sifatnya gantung, ngambang. Jawaban yang gak menjawab pertanyaan kita. Buat saya, itu gak oke. Terutama jika itu menyangkut hal yang penting apakah itu dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari. Mungkin saya membahas lingkup yang lebih sempit contohnya untuk pekerjaan. Menurut hemat saya, dalam pekerjaan atau bermitra, demi kejelasan kerja, semua pertanyaan harus di jawab dengan benar, bukan di samarkan, bukan di jawab menggantung. Dengan menjawab pertanyaan dengan benar, kita bisa menghindari kesalahan-kesalahan dalam bekerja, entah itu dalam negosiasi atau dalam dealing berbagai hal, maupun dalam memproses kerjaan tersebut. Intinya kan satu: kita ingin membuat pekerjaan kita sukses. Dan untuk itu, menyamarkan sebuah jawaban itu bisa membuat mitra kerja jadi berasumsi. Dan asumsi itu kebanyakan tidak tepatnya. Jadi kalau buat saya,walaupun berdiplomasi itu penting, tapi ada etika kerja yang lebih penting lagi diatasnya: untuk membuat kerja yang sedang berjalan menjadi jelas dan berjalan dengan baik. Bukan untuk membuat pihak manapun jadi tidak jelas.

Kalau sudah terlalu banyak berdiplomasi tapi pertanyaan kita tak kunjung terjawab, ya pasti ada apa-apa. Mungkin itulah pertanyaan kita tak kunjung dijawab..ya karena ada apa-apa. Bisa jadi kalimat jawaban di manipulasi menjadi white lie..kalau buat saya kesimpulannya: pasti ada yang belum berjalan ..atau bahkan ada yang gak beres.
Mustinya sih..jawab aja yang jujur, jadi mitra, partner atau siapapun jadi tahu jelas posisinya.
Kita kan maunya menciptakan proses kerja dengan hasil yang baik, dan itu yang musti di ingat.

Thursday, December 13, 2007

Mornin, everyone!


Selamat pagi! Pagi ini indah, saya mendengarkan Somewhere Over The Rainbow...dan saya berpikir hari ini saya akan melakukan sebuah pencapaian lagi, seperti kemarin, namun hal lainnya lagi. Kemarin saya mengawasi pencetakan untuk mendapatkan warna yang benar untuk cover cd saya. Kemarin saya berada di Indonesia Printer di Pluit. Pencarian setting warna yang tepat tidak memakan waktu yang lama, dan kemarin saya benar-benar turun langsung untuk mengawasi proses setting warna untuk cd cover saya. Jadi mulai kemarin cd cover saya sudah naik cetak, semalam saya bisa tidur nyenyak.
Pagi ini saya akan bersiap-siap untuk sesi foto dan wawancara dari tabloid Wanita Indonesia. Tahun depan mereka membuat buku berisi 80 inspiring women, dan saya termasuk di dalamnya. Saya merasa tersanjung, dan saya berharap saya bisa menginspirasikan banyak hal bagi masyarakat ke depannya. Hari ini sayapun masih akan mengurus kontrak ring back tone saya yang belum selesai, semoga bisa di selesaikan, karena cukup lama juga mengurusnya. Sebetulnya mudah, cuma masalah menunggu itu menjadi seuatu proses yang tidak bisa di hindari. Saya juga akan selesaikan interpretasi dari lagu yang akan dibuat video clip. Lagu dibangun dengan sebuah interpretasi, dan setiap suara menggambarkan sebuah interpretasi. Saya ingin video clip saya pas dengan musik saya. Penting untuk berpikir bahwa ini adalah musik, lalu diberikan gambar diatasnya. Bukan gambar lalu diberi musik diatasnya, dalam arti, video musik harusnya video yang menjelaskan musiknya.
Begitulah kurang lebih hari ini yang akan saya lakukan, selain mengurus dealing-dealing dengan para pihak sponsor yang mulai memberikan respond baik terhadap album saya yang akan keluar bulan ini. Apapun itu saya berharap yang terbaik untuk hari ini.

Dare to dream,
dream really do come true.

Friday, December 07, 2007

Girls Night Out


Kemarin saya show di Hotel Dharmawangsa, saya cukup berbunga-bunga karena show tersebut alhamdulilah cukup baik hasilnya. Ada banyak cerita yang berkesan mengenai show tersebut, cuma saya sedang tidak ingin menulis tentang show tersebut. Saya baru pulang dinner dengan sahabat saya, sahabat sejak masa kuliah. Saya orang yang jarang pergi dengan teman-teman..apa lagi semua teman saya sudah berkeluarga dan keluarga telah membuat mereka berubah. Dimana saya sendiri belum berkeluarga dan mempunyai prioritas lain. Cuma sahabat saya yang satu ini walaupun sudah berkeluarga, tetap bisa jalan dengan saya. Kita susah sekali ketemu, bahkan untuk sekedar ngobrol minum wine. Namun kita selalu kontak. Bedanya, sahabat walaupun jarang ketemu, tapi di hati kita tetap dekat.

Saya senang bisa ngobrol panjang.. Kita tadi ke Trattoria. Italian restaurant. Walaupun dinner, saya sendiri sedang tidak merasa ingin makan besar, jadi saya hanya pesan white wine, dan nyemil-nyemil roti yang disuguhkan di keranjang kecil. Teman saya pesan red wine, salad dan salmon carpaccio. Saya selalu enjoy ngobrol dengan sahabat saya ini..kita diskusi banyak hal. Ya hidup. Mulai dari personal life, keluarga, kerjaan, karir, juga ke urusan negara kita yang gak beres, sampai ke hal yang lebih dalam seperti pandangan hidup. Saya baru sadar, betapa kita sudah berkembang sekian jauh secara mental, secara pemikiran, pandangan hidup sampaikepengalaman hidup. Lucunya ada hal-hal yang selalu menjadi benang merah antara saya dan sahabat saya, walaupun kita bisa dibilang amat sangat jarang ketemu. Walaupun kita 2 mahluk yang sangat berbeda, kita punya hal-hal yang mirip, dan ada kejadian-kejadian yang mirip. Kok bisa ya?

Jujur saya senang sekali bisa ngobrol lama dengan sahabat saya. Saya tidak tahu kapan terakhir saya bisa ngobrolin tentang hidup. Saya sendiri bukan tipe orang yang suka sekedar jalan rame-rame untuk nongkrong. Saya tipe orang yang lebih suka ngobrol one on one dan minum wine, menikmati berbagai pembahasan. Saya menyukai percakapan yang intense. Saya bukan tipe yang suka sekedar ramai, bahkan saya gak nge-fans sama pergi beramai-ramai. Menyenangkan sih iya, tapi saya lebih nikmatin ngobrolin berbagai hal dengan seorang sahabat, itu lebih buat batin saya hepikebanding pergi nongkrong di suatu tempat rame-rame. Saya baru sadar saya tipe yg lebih suka tenang, ngobrol.

Di satu titik kita berganti ke topik betapa bencinya kita dengan aparat pemerintah yang menindas rakyatnya sendiri, yang membodoh-bodohi rakyatnya yang ketakutan karena ketidaktahuan posisinya dalam hukum. Kita benci sekali itu. Saya bilang, sekarang kalau ada aparat yang semena-mena, tulis saja di blog, biar masyarakat tahu. Saya berani bilang ini karena saya dan teman saya sedih liat kondisi bangsa kita. Kita dijajah bangsa sendiri.
Diluar itu kita membicarakan berbagai trik-trik menghadapi polisi, dan rahasia-rahasia umum dalam berurusan dengan polisi contohnya dalam kaitannya dengan lalu lintas.

Yang menarik kita membicarakan tentang hidup kita...apa saja yang membuat kita bahagia. Pencapaian itu apa sih?
Saya sudah memutuskan bahwa saya ingin bahagia karena hidup mencintai diri saya dalam kedamaian, dan hidup dengan diri saya seadanya, bagaimanapun keadaaannya. Itu adalah definisi bahagia buat saya. Saya bahagia bahwa saya memutuskan tidak menerima tawaran show besok.Saya bisa saja menyabet pekerjaan show besok yang sangat mendadak (saya tidak pernah menerima client yang mendadak 1 minus hari H begini). Saya bisa saja menerima jon tersebut dan langsung mengumpulkan team saya dan mempersiapkan segalanya malam ini.Tapi itu bukan saya. Saya tidak bekerja hanya buat uang. Dan saya juga tidak mau menyabet segalanya demi uang. Dan saya juga harus mendidik juga , dalam arti, persiapan show tidak bisa mendadak. Ada banyak hal harus dipersiapkan. Karena kalau mendadak kemungkinan besar hasil tidak maksimal. Jadi kesimpulannya, saya memilih tidak menerima tawaran job tersebut. Saya rasa itu bukan diri saya juga, jujur, saya bukan tipe yang semua disabet dan mengejar uang ( disatu sisi, ini bukan masalah benar atau salah. Buat siapapun, mengejar uang adalah hal yang sah dan benar kok. Cuma ini bukan hal buat saya), walaupun uang akan sangat membantu saya hidup dari hari ke hari. Saya memilih untuk tetap tenang, dan tidak menerima tawaran tersebut, dan saya memilih untuk bisa melakukan hal lainnya. Bahwa malam ini saya juga lebih masuk akal dan menyenangkan untuk bisa dinner dengan sahabat saya dan catch up on our lives. Itu lebih berarti buat kebahagiaan saya malam ini.

Saya bersyukur bahwa definisi kebahagiaan buat saya bukanlah jika saya banyak uang. Kebahagiaan itu jawabannya ada di dalam diri kita sendiri, bukan dalam uang. Walaupun kalau saya kaya raya tentu saya akan bahagia secara finance. Tapi itu tidak menjamin saya bahagia sebagai manusia.

Saya pulang dengan rasa content bahwa saya bisa bercerita banyak, berbagai hal yang dalam tentang apa yang terjadi dengan saya dan pemikiran saya. Saya yakin sahabat sayapun demikian. Saya juga senang saya mendapat hal yang bisa menjadi pelajaran baru bagii saya dari hasil ngobrol dengan sahabat saya. Saya yakin, sahabat sayapun demikian.

Saya mahluk yang paling beruntung..saya punya pekerjaan yang hebat yang saya sukai dan saya cintai...saya adalah mahluk yang sangat beruntung bahwa saya bisa memilih untuk tidak mengejar uang dengan menerima job besok, dan malah memilih untuk bisa menjalani malam ini dengan tenang.. saya mahluk yang beruntung masih bisa minum wine di Italian restaurant bersama teman saya dan bisa menghabiskan waktu ngobrolin hidup kita...saya manusia yang sangat beruntung bahwa saya bisapulang ke studio apartment saya yang nyaman dan damai, dan bisa berada di tempat tidur bersma laptop dan wi fi saya ini.

Saya mahluk yang sangat beruntung. Saya bersyukur bahwa Tuhan memberikan banyak keindahan bagi saya dalam setiap jamnya di hidup saya.


Hidup ini indah.

Tuesday, December 04, 2007

Do it!


"Of all the images of working women during World War II, the image of women in factories predominates. Rosie the Riveter--the strong, competent woman dressed in overalls and bandanna--was introduced as a symbol of patriotic womanhood."


Yes..this is to inspire all women in the world. It is another beautiful morning. I plan to do the last day of preparation for my tomorrow's show at Dharmawangsa Hotel in maximal effort. Besides all the hassle of what is lacking from the preparation of this event, I keep a positive attitude towards it. Every day will always be a roller coaster ride, but I believe I can go through it.

We'll do our best and nothing less.
Yes, we can do it !

Good night, sleep tight


That's it, I am going to bed. Hari ini (tadi tepatnya saat masih tanggal 3 December) ditutup dengan gong, saya muncul di JakTV bersama bapak Hermawan Kartajaya dalam acara beliau, Beyond Marketing, tepatnya jam 22:00 tadi. Kami membicarakan tentang berbagai hal melampaui marketing, it is beyond marketing. It was really exciting to discuss many things to him, most importantly, Mr. Hermawan gets my points. Of course he did. I just feel so comfortable talking to a person who gets my ideas. Well..he is not just a person..he is the Hermawan Kartajaya. I am glad and honored to be in his Beyond Marketing talk show. Personally, I really enjoy talking to him.
Untuk saya,tayangan malam ini tersebut adalah sebuah penutupan yang elegant dalam menutup aktivitas saya di hari ini. It marked my day:)
I feel content today, and now I am going to bed.
I believe tomorrow will be another great day for me (and for you!).
Thank you God for the wonderful day.

Monday, December 03, 2007

Cintai Hidupmu:)



Halo! Apa kabar? Sudah lama juga saya tidak posting. Saya semakin sibuk mengurus semua kontrak dan penjajakan sehubungan dengan album. Sekarang ini album saya sedang dalam proses pencetakan cover dan penduplikasian. Jadi bisa dibayangkan kan kalau tengah December ini akan release:) Sebetulnya masih banyak kelengkapan lainnya yang masih saya urus, contohnya: mengurus semua kontrak untuk ring back tone. Ini pihaknya lumayan banyak, karena saya harus berurusan dengan kontrak dengan distributor saya, dan content provider, dan operator telefon. Banyak deh yang harus di jajaki dan di nego.

Sementara semua berjalan, tanggal 5 ini saya show di Hotel Dharmawangsa untuk sebuah bank yang memberi penghargaan kepada Idris Sardi, mentor dan ayah musikal saya. Saya akan tampil solo, dan juga berduet dengan ayah saya tersebut. Saya senang sekali bisa terlibat di dalamnya, dan alhamdulilah, ini juga merupakan sebuah kehormatan buat saya juga. Sayangnya penanganan acara ini terasa sangat tersendat-sendat antar satu dengan lain hal. Wah saya gak perlu sebutkan satu-satu, cuma saya berharap, andai saja beberapa element lainnya bisa koperatif. Sayang ya...kadang sikap koperatif dan tenggang rasa ini sudah terlupakan dalam dunia kerja. Saya sih antara berusaha dan pasrah. Saya tau, selama saya bersikap nyata, Insyallah apapun tantangannya saya diberi jalan terbaik. Saya tau Oom Idris merasakan hal yang sama.

Diluar itu, banyak tantangan lain..calon asisten baru saya yang memang akan memulai bergabung dengan management saya (tapi belum mulai bergabung) menghilang tanpa kabar..saya dengar dari manager saya katanya sakit thypus..Memang belakangan saya dan manager hubungi terus dan tidak ada respond...kita terpikir ada apa ya..kadang kita hanya bisa meraba-raba. Coba andai aja management saya dikasih tau, kan kita bisa jenguk:) Saya taunya kalau sakit thypus itu bisa karena makanan, karena capek atau karena stres. Well, semoga cepat sembuh ya, kita berharap semoga bisa segera berharap dengan management saya ini:)

Oh ya...tadi jam 11 siang mobil baru saya datang. Oh cantiknya:) Saya senang, namun karena ini mobil kedua saya..senangnya saya sudah tidak seperti dulu. Dulu saya berjuang sekali untuk mendapatkan mobil..sebetulnya sekarang sama juga berjuang..apalagi alasan saya membelinya karena mobil pertama saya ditabrak dengan sukses hingga tidak bisa di perbaiki. Sekarang, rasa senang saya lebih saya rasakan dengan tenang di dalam hati. Saya tadi cek kelengkapannya, dan menanyakan semua lanjutan kepengurusannya seperti plat nomor mobil, stnk, bpkp dan asuransi dan lain sebagainya. Saya senang..hepi...bahagia.

Hari ini sejak pagi udaranya tidak panas, dan itu membuat saya hepi. Hati saya langsung adem rasanya...tadi pagipun saya pergi ke kantor distributor saya menyerahkan hasil print cd pad yang distributor saya print namun kali ini saya sudah menandatanganinya dan menyatakan saya sudah approved, dan bisa dilanjutkan ke proses pencetakan cover dan duplikasi cd.
Tentunya dalam sehari, saya ada naik turunnya. Kalau ditulis disini malah lebih dominan tantangannya, ketimbang berita-berita gembiranya.

Contohnya beberapa saat belakangan saya sempat kecewa karena para field kordinator yang biasa di hire per project di team saya setiap show kali ini kabarnya tidak jelas. Ada yang sudah confirm tiba-tiba batal, lalu tidak memberi jalan keluar penggantinya. Lalu ada juga yang dihubungi untuk pengganti tapi ternyata tidak juga memberi kabar. Saya menyayangi sekali sikap ini. Saya tetap berpikiran positif, bahwa pekerja free lancer pasti ada yang masih memiliki nilai etika,dan masih menghargai sebuah kata "kepercayaan". Sayangnya terkadang ada free lancer yang mengambil semua project yang ada di depan mata, sayangnya lagi lalu akhirnya tidak bisa me-manage kerja antar satu project dengan project yang lain. Lalu mulailah permainan petak umpet, tidak bisa dihubungi, tidak angkat telfon, tidak balas sms, dan lain sebagainya. Sayang ya? Coba aja kita bisa saling menghargai satu sama lain, menghargai komitmen dan etika..pasti hidup akan lebih mudah. Namun saya ya maju terus, karena hidup terus berjalan dan saya mendapatkan field cordinator baru untuk show saya tanggal 5 December ini di hotel Dharmawangsa. Saya masih yakin dan berharap, suatu saat saya bisa berhubungan kerja jangka panjang dengan pribadi yang mencintai pekerjaan, mencintai rasa menghargai dan mencintai tenggang rasa dan etika, walaupun pekerjaannya hanya per project. Kan kalau kita selalu bisa bersikap bisa dipercayai atas komitmen kerjanya, walaupun per project sekalipun, kita akan selalu di hire. Well...saya rasa saya masih percaya dengan hal murni dalam hidup. Mungkin sekarang rada susah menemukan orang-orang yang like minded, cuma berharap positif itu bolehkan? Saya yakin apapun yang positif akan membuat saya semakin dekat dengan hal-hal termasuk kepada pribadi-pribadi yang positif.

Semua tantangan bukan kendala buat saya. Kalau di sebut kendala, rasanya sampai mati pun akan tetap menjadi kendala. saya sebutnya tantangan.Contohnya tantangan yang waktu lalu saya hadapi juga. Saya biasa sangat mengakomodir kebutuhan reporter. Jika reporter mengirim pertanyaan ke e-mail untuk menulis saya di medianya, saya akan mengetik jawaban yang baik untuk nilai dari tulisannya tersebut. Dan saya selalu membuat jawaban yang bisa mengangkat pemuatan reporter tersebut di medianya, dalam arti, saya tidak akan menulis sudut jawaban yang sama, tapi saya selalu memberi nilai lebih agar antar media satu dan lainnya ada variasi. Ada jawaban yang akan selalu sama, namunkan sudut dan pendekatannya bisa berbeda. Saya tidak pernah asal jawab hanya karena saya diwawancara. Sayapun biasa selektif dengan media. Namun kadang ada yang saya sayangi,misalnya sudahlah mengejar-ngejar menelfon saya dan mengatakan saya untuk segera menulis jawaban pertanyaanya karena dia sudah dead line (sementara saya juga dikasih tahunya dikirimnya mendadak), lalu telfon berulang-ulang untuk menanyakan e-mail dan blog saya, lalu saat saya menunggu e-mailnya tidak kunjung-kunjung dikirim. Lalu reporter ini menghilang tanpa kabar setelah berbagai telfon yang selalu saya coba bantu. Setelah menghilang lalu muncul lagi dan mengejar-ngejar saya lagi untuk mengecek e-mail saya dan mengetik secepatnya jawaban saya, karena dia lagi-lagi katanya akan dead line. Lalu setelah saya kirim, setelah itu tidak ada bilang terimakasih , tidak ada sms, tidak ada telfon, tidak ada pemeberitahuan kapan akan terbitnya, dan anehnya mengaku telah menghubungi manager saya memberi tahukan kapan akan terbitnya, yang manager saya bilang orang ini belum menghubungi sama sekali. Nah..kalau beginikan wajar kalau saya merasa bahwa sikap ini tidak layak. Sekali lagi, saya hanya bersabar, namun saya akan memperhitungkan kembali jika pribadi ini menghubungi saya kembali, saya mungkin tidak bisa terlalu mengakomodir kebutuhannya lagi.

Inilah warna warni hari-hari saya. Masih banyak warna-warna lainnya..sekali lagi tantangannya banyak..dan lebih banyak tantangannya. Tapi entah kenapa ya..sekali lagi...saya mencintai hidup saya. Saya cinta setiap moment, walaupun yang mengesalkan sekalipun..dan saya menolak untuk dikalahkan oleh emosi. Dalam arti, jika ada pihak yang kurang layak sikapnya, saya akan berikan yang terbaik dari diri saya. Dan jika saya bisa kasih masukan, saya kan beri masukan kepada pihak tersebut. Tapi kalau sepertinya tidak memungkinkan, saya akan berpikir dua kali untuk terlibat dengan pihak tersebut. Dan jika ternyata saya harus terlibat juga, saya sudah harus punya antisipasi dan strategi lainnya.Intinya, saya menolak untuk berbagai hal negatif menguasai emosi saya. Saya lebih senang menjalani hidup dengan segala tantangan hingga yang mengesalkan sekalipun tapi menyikapi dengan strategi, agar saya masih bisa menyikapi hidup saya dengan cinta dan damai.

Afterall, sampai detik ini walaupun ada sejuta tantangan yang ada di depan, saya sampai detik ini masih merasa sangat bersyukur dan mencintai hidup saya. Bahkan makan siang ini saja saya bersyukur bisa makan enak di apartment saya yang juga menjadi tempat kerja saya.
I start to count the blessings:)

Love your life, cintai hidupmu:)

Wednesday, November 07, 2007

Thank you notes saya panjangnya 3 halaman..


Akhirnya, karena saya mengejar art work cover album yang sudah harus selesai..sai.. minggu ini, saya akhirnya bisa juga menyelesaikan thank you notes, alias ucapan terimakasih. Saya cuma gak mau ada yang terlewat, soalnya semua orang yang bersama saya, yang seperjalanan dalam hidup saya, adalah penting di hati saya..(aduh! tiba-tiba saya teringat lagi masih ada yang mau saya tambahin...ampuuuun...saya sampai 3 kali kirim ulang ke art director saya karena ada yang kurang).

Lucunya setiap kali seseorang yang saya tanya penulisan namanya untuk saya tulis di thank you notes, mereka bilang ke saya kalau mereka terharu (baik perempuan maupun laki-laki). Huuu...huuu...saya jadi balik terharu denger mereka terharu. Saya berpikir mereka semua penting di hidup saya....cuma saya gak tau bahwa artinya begitu sangat berarti bagi mereka bahwa di mata saya mereka adalah penting (ngerti gak maksudnya?). Saya juga gak tau bahwa saya juga punya arti bagi mereka sampai mereka terharu (semoga saya tidak ge er).
Jadi panjangnya thank you notes saya ada 3 halaman. Itupun masih dengan kekhawatiran ada yang lupa. Saya pikir ini sudah saya sebut semua. Iya....sudah semua.

Di akhir thank you notes saya tulis:

"To those who don’t believe in me, thank you for making me a fighter.

Friends, family and everybody who is not mentioned here, you are all written in my heart".

Friday, November 02, 2007

Doa'in saya biar mobilnya tidak terlalu lama inden

Sore ini saya menunggu pihak leasing untuk datang ke tempat saya, untuk melakukan survey. Yes. Saya akhirnya memesan mobil, menggantikan mobil saya yang sudah termasuk total loss. Uangnya baru turub dari pihak asuransi setelah 1,5 bulan. Memang jumlah yang diganti dibawah ekspektasi saya, tapi saya mau move on. Girl, you've gotta do what you've gotta do.
Kadang mengurus mobil juga agak annoying...karena sering kali mobil yang dipesan sedang banyak yang memesan, lalu pihak marketingnya berkejar-kejaran memperbanyak pemesanan, tapi mungkin tidak dimbangi dengan kinerja yang sepadan. Mungkin juga pihak leasingnya juga terlalu hiruk pikuk mengurus banyaknya pemesan, jadi suka lupa bahwa ada informasi yang sebetulnya sudah mereka pegang tapi malah dipertanyakan lagi kepada si pembeli. Waduh...tapi gak lupa kan bahwa pembeli sudah memberi uang tanda jadi?

Anyway, akhirnya saya sudah melengkapi semua data yang diperlukan, dan pihak leasing juga minta maaf atas kelupaannya. Wish me luck, saya kangen ada mobil pribadi, soalnya barang bawaan saya segambreng, apalagi kalau seharian meeting dari satu tempat ke tempat lain. Yang pasti laptop saya yang setia ini sudah pasti saya bawa. Repot juga untuk saya, untuk bisa tampil representatif jika bawaan saya banyak dan harus dibawa semua.

Hhhhh....doa'in saya yach mobilnya cepat dapat:)

Not feeling well..

Iya, pagi ini mendadak saya demam, gak tau kenapa, dan yang jelas gak penting banget. Saya sih tetap mengurus semua pekerjaan saya, ya perkembangan client saya sampai semua deal berbagai pihak yang terlibat dengan album saya. Cuma ini demam gak penting sekali buat saya...it is getting in my way. Saya juga gak tau kenapa mendadak bangun pagi dengan perasaan badan yang ringsek, sementara otak saya gak ringsek...he..he...

Wednesday, October 31, 2007

Ya, saya peduli

Saya baru pulang..tadi ada shooting untuk sebuah acara. Tidak, saya tidak perform..tapi saya disitu sebagai tamu di acara tesebut.

Kadang..atau bahkan sering saya berpikir khawatir, gimana negara kita mau maju, jika acara-acara di tivi kurang mendidik. Maksud saya, banyak acara yang di tayangkan yang malah merusak mental bangsa. Banyak hal dibuat bodoh. Dan saya jujurnya ngeri melihat manusia kita nanti akan seperti apa jadinya.Media, adalah alat yang sangat powerful untuk masyarakat. Jika isi yang di tayangkan sifatnya merusak mental manusia, lalu setiap hari di cekoki begitu..apa enggak rusak mental bangsa kita? Maksud saya, mbok ya yang imbanglah...tapi semakin lama kok saya lihat terlalu banyak hal yang mebuat mental bangsa makin terbelakang.

Saya pikir bersifat mendidik itu gak perlu berat-berat kok...ada porsinya masing-masing. Kita bisa kok menyuguhkan sebuah entertainment tanpa harus membodohi bangsa. dan itu gak perlu gimana-gimana amat padahal, cukup dengan menjaga isi dari entertainment tersebut,baik secara mikro ataupun makro.Bisa lah, dan itu tidak mengurangi komersialisme kok (oke pastinya akan ada pengaruh, tapi jika semua pihak punya sikap, komersialisme pun akan mempunyai standard baru)..saya tahu bahwa kita para pebisnis di dunia entertainment harus membuat profit. Namun saya merasa pasar yang membentuk juga adalah dari produsennya. Walaupun produsennya juga bisa aja lempar bola bilang: "lah..inikan maunya pasar?"..tapi produsen tetap punya andil dalam hal ini. Kita yang berdiri sebagai konsumen pun, ya pro aktif, dalam arti kita bisa memilih untuk membentuk karakter pasar yang baik, yang mendidik, yang menginginkan bentuk entertainment yang positif. Lalu kemudian 2 pihak ini saling mendidik. Nah, jika sudah sadar itu, maka keduanya harus aktif, hingga suguhan entertainment semakin baik bobotnya. Tapi jika tidak kedua pihak yang sadar, maka siapapun yang sadar ya harus pro aktif.

Saya bukan ahli, bukan juga siapa-siapa..tapi saya khawatir, sangat khawatir, mental bangsa kita ini akan seperti apa. Dan saya tidak ingin kita pasif, menunggu dunia berubah. Dunia tidak akan berubah, jika kita tidak menjadi duta perubahan tersebut. Jangan menunggu seseorang membawakan bunga, tapi tanamlah kebun sendiri. Jangan hanya meminta, tapi jadilah manusia yang memberi. Yang pro aktif..orang Tuhan udah ciptakan kita sebagai manusia yang berkuasa kok....pakailah kemampuan kita untuk hal-hal yang positif, mulailah dari sekarang.

Yah...ini hanya curahan hati saya saja...sebagai seorang pekerja entertainment.
Setuju atau tidak setuju dengan pendapat saya, saya tidak apa-apa.Tapi ya, saya peduli dengan kondisi bangsa kita.

Tuesday, October 30, 2007

Menentukan harga jual cd saya

Saya tadi meeting dengan satu pihak, untuk menentukan harga jual cd. Saya memang tidak mau mahal-mahal. Saya ingin masyarakat bisa menikmati hasil kerja saya, mampu membeli musik saya. Saya berpendapat, siapapun berhak menikmati musik saya. Saya ingin bisa membagi kebahagiaan ke masyarakat, melalui musik saya. Saya ingin memberikan inspirasi dan kekuatan, dari musik saya. Saya ingin, musik saya jadi sinar di hati siapapun, terlebih jika bisa memberi arti dan mempengaruhi kehidupan pendengarnya.

Di satu sisi, saya ingin profesi dan hasil intelektual saya dan team saya, dihargai. Terlalu murah pun tidak baik. Terlalu murah malah juga bisa jadi tidak mendidik masyarakat, akhirnya karya yang dibuat secara profesional, kerja yang dilakukan dengan pengetahuan, skill, modal dan jam terbang tinggi, malah akan dihargai minim. Masyarakat jadi tidak tahu apa-apa tentang berapa banyak modal, persyaratan produksi dan kerja profesional yang dibutuhkan dalam membuat musik. Musik itu bukan hanya sekedar genjrang-genjreng. Musik adalah sebuah bidang, dan musisi adalah sebuah profesi, dimana profesionalisme-nya sama seperti bidang lain.

Saya, sejauh ini saya melangkah, ingin memajukan apresiasi musik masyrakat, ingin memajukan musik Indonesia, ingin memberi masyarakat musik yang berkualitas, dan ingin mengangkat derajat musisi di industry musik, maupun pandangan terhadap musik dan musisi dimata masyakarat, juga mengangkat musik Indonesia ke dunia internasional. Mengangkat kredibilitas musisi Indonesia di mata international, dan ini untuk semua musisi, khususnya instrumentalist.
Jadi harga, adalah sesuatu yg penting. Kembali lagi, harga, bukanlah sekedar mengenai uang. Buat saya, harga, adalah sejauh mana sesuatu layak dinilai. Ini mengenai nilai, yang tentunya kembali berkaitan dengan banyak hal.
Jadi itulah semua pertimbangan saya terhadap penentuan harga cd saya nantinya. Kadang ada yang berjalan lebih cepat dari logika, yaitu instinct..dan jujur aja, sekarang ini instinct saya banyak berbicara.

Jadi, malam ini, harga cd saya sudah di putuskan. Berapa? Masih rahasia dooong:) (sebaiknya sekarang ini belum saya cerita'in...he...he...he..)

Menulis thank you notes dan credit tittle di album saya

Akhirnya, saya menulis credit tittle dan thank you notes di album saya. Saya sudah memilih distributor yang akan memegang hak distribusi album saya,dan kita sedang akan finalyzed pasal-pasalnya..sejauh ini, semua baik-baik saja. Pihak distributor ini tentunya dipilih dari professionals yang passionate di bidang musik dan music industry.

Jadi, sejak kemarin, saya menulis thank you notes dan credit tittle untuk di cantumkan dalam album saya. Kemarin malam art director saya, Dedidude, sms saya kalau pengerjaan art work nya sudah 80% dan menunggu credit tittle dan thank you notes dari saya.

Saya agak terhenyak sedikit saat menulis thank you notes, karena begitu banyak manusia yang masuk ke dalam kehidupan saya, yang men-support, dan berjuang untuk saya. Saya agak bingung menuliskan siapa saja, karena buat saya terlalu banyak nama yang saya ingin ucapkan terimakasih. Saya baru sadar, bahwa pencapaian seseorang adalah pencapaian semua orang yang terlibat dengan si orang tersebut. Bahwa kesuksesan seseorang benar-benar tidak lepas, dari support, dan bantuan segambreng manusia.
Saya menulis thank you notes, untuk orang-orang yang punya belief terhadap saya.

Saya juga agak terdiam saat saya berpikir, dari sekian jauh perjalanan saya, akhirnya saya menulis thank you notes untuk album saya. Someday, saya akan menulis speech untuk menerima award..someday soon:) Itu harapan saya.
Tapi biarlah sekarang saya menikmati dengan apa yang saya punya sekarang.
Saya takut ada yang terlewat dalam thank you notes dan credit tittle dalam album saya, oleh karenanya saya bilang ke art director saya, thank you notes menyusul, karena kadang ke esokan harinya saya baru teringat bahwa ada yang belum saya tulis.

Menulis thank you notes ternyata adalah saat untuk me- reflect sudah sejauh mana kehidupan kita dan seberapa banyak orang-orang yang telah menyayangi, mensupport, mempercayai, berjuang dan berkorban bersama kita dalam perjalanan mencapai kesuksesan.

Friday, October 19, 2007

Maafin saya yaa...

Lebaaraan!
Lebaran dengan semua kehebohannya..pembantu, pulang kampung, macet, libur, lalu orang-orang ada yang sudah masuk kantor lagi di hari ke 4, ada yang seminggu setelahnya.
Oh ya...Minal aidin Wal Faidzin ya. Maafin saya, saya pasti pernah berbuat salah.
Saya sendiri lebaran hari ke dua, sudah harus melakukan pekerjaan lanjutan dari semua kelengkapan untuk me-release album. Jadi di sela-sela kunjung-mengunjungi, saya sempat-sempatnya melakukan pekerjaan dengan laptop bersama manager saya di Cilandak Town Square untuk membuat proposal dan lainnya. Cari cafe yang ada free wifi. Setelah itu berangkat lagi untuk silaturahmi. Jadi lebaran saya benar-benar kejar-kejaran dengan pekerjaan. Saya sendiri tidak suka libur berlama-lama...mungkin saya tidak pernah libur. Soalnya saya senang pekerjaan saya, dan saya bisa menentukan waktu bekerja saya . Libur buat saya akan garing kalau tidak jelas mau ngapain dan kemana..jadi mending saya melanjutkan pekerjaan yang toh buat saya menyenangkan walaupun ya tetap namanya kerja memusingkan. Memutar otak itu bikin kita selalu aktif. Ya gak harus selalu serius juga sih...Yang penting apapun dinikmati.
Saya beruntung tidak berkampung, lahir dan besar di Jakarta. Semua keluarga pun di Jakarta.Rasanya lebih ringkes aja. Tapi memang ada yang cerita kalau pulang kampung itu seru. Saya sendiri tidak pernah merasakan...jadi ya baik-baik aja.
Tiap Lebaran hampir sama ritualnya. Tapi kali ini saya ingin lebih bersungguh-sungguh minta maaf jika ada kesalahan..gak cuma di bibir aja minta maaf, tapi di hati.Yang penting kan dari hati.
Jadi sekali lagi, dengan segala kerendahan hati saya, saya mohon maaf atas semua perbuatan dan perkataan yang tidak menyenangkan, saya pasti tidak luput dari kesalahan. Mohon maafkan saya, mohon bukakan hati untuk pintu maaf.
Semoga, sekarang dan selamanya, kita bisa lebih menjalani hidup ini dengan cinta.

Minal Aidin wal Faidzin. Maaf lahir dan batin, bagi semuanya, bagi yang merayakan lebaran maupun bagi yang tidak merayakan..Afterall, memaafkan adalah universal bagi semua orang:)

Monday, October 08, 2007

Kereta panjang daftar urusan untuk album saya dan ujungnya hanya Tuhan yang tahu

Seperti biasa. Kepanikan demi kepanikan.
Urusan showcase serta proposalnya, surat penawaran kerjasama serta sponsor untuk showcase.
Urusan ring back tone dan semua content provider yang punya bentuk kerja sama yang berbeda-beda
Daftar semua media cetak, infotainment, websites, tv dan radio, serta semua bentuk kerjasamanya yang juga beda-beda. Barter promo serta semua negosiasinya
Memilih warna background untuk cover, set meeting dengan team artistic
Mengontak semua yang bisa saya kontak
Mengurus kontrak dengan distributor
Rasanya never ending kerja dalam management. Saya tidak kerja sendiri, don't get me wrong. I have manager. Tapi saya juga harus tetap turun tangan,karena bagaimanapun semua harus bisa dilakukan..apapun yang dibutuhkan harus dikerjakan. You just have to give what it takes.
Jadi producer itu tough sekali ya. Ini adalah pertamakalinya saya menjadi producer dan music director. Lebih banyak kerja kerasnya dibanding rasa bangganya. Mungkin bangganya jika saya nanti musiknya akhirnya bisa dinikmati masyarakat, dimanapun di muka bumi ini.
Saya jujur stres juga sama semua ini karena ini hal besar buat saya. Sudah 21 tahun saya menekuni biola, 7 tahun dalam showbiz, dan akhirnya saya mengeluarkan album. Semakin keujung, saya semakin mengalami berbagai ketakutan. Takut ini dan itu. Kembali lagi, saya self produced, producernya saya. Jadi hidup matinya di saya.
Teman saya sempat main ke apartment saya, memperdengarkan album terbarunya atas perjuangannya selama 5 tahun untuk bisa menelurkan album. Saya mengerti rasanya. Jujur, saya mengerti. Tidak ada yang lebih mengerti hal ini kecuali sesama musisi. Semua perjuangan dan cita-cita. Perjuangan yang biasa dimulai mimpi dan belief. Perjuangan yang di warnai pengorbanan, latihan musik sejak kecil, dan mulai kerja keras menabung untuk modal, kerja keras mencari team yang tepat, belum kalau teamnya bubar jalan di tempat.
Lalu masih kerja keras membuat konsep musik, kerja keras lagi rekamannya yang biasanya berhenti ditengah jalan menunggu keuangan membaik. Belum lagi masih mengalami rejection di sana-sini, musti nangis darah dulu, mungkin tidak ada yang percaya dengan musik mereka,lalu bangkit lagi, aransemen ulang, rekam ulang, uang lagi, another rejection, mulai lagi lalu begitu lagi diulang-ulang sampai akhirnya mendapatkan deal untuk tempat berlabuh dengan segala kelengkapan investor, promo dan media partner.
Beginilah rata-rata perjuangan musisi atau artist. Tidak banyak yang berani menjadi musisi atau artist tapi banyak juga yang ingin menjadi musisi dan artist.
Ada yang beruntung, ada yang tidak. At the end, cuma Tuhan yang tahu.

Friday, October 05, 2007

Apa yang menjadi kemewahan bagi musisi?

Apa yang menjadi luxury bagi musisi? Apa yang membuat musisi merasa musisi?
Di mata saya pribadi yang jadi kemewahan bagi musisi adalah bahwa
1. Bisa berkarya tanpa di dikte dan menumpahkan semua perasaan di karyanya
2.Karyanya di hargai bukan sebagai 'barang' tapi ya sebagai..KARYA

Ini yang saya alami dan yang saya lihat dan dengar dari kawan-kawan musisi. Saya beruntung bisa mewujudkan dengan berdarah-darah, karya dalam album saya nantinya yang memang murni tanpa dikte. Kasihan musisi yang harus menjadi diri orang lain, karyanya sengaja dibikin mirip musik orang lain, just because itu yang laku. Padahal ya kalo yang buat orang lain..ya belum tentu laku dong. Kan awalnya laku itu karena memang jiwa pembuatnya orisinil (terlepas bahwa dia punya idola yang mempengaruhi karyanya)..tapi pastinya pengarang aslinya kan membuat langsung dari jantung hatinya...(kenapa jantung hatinya..karena gak cuma pakai perasaan, tapi dengan seluruh hidupnya..jiwa raganya. Begitu ya? Ya tanya aja sama musisi yang udah lama berjuang di bidangnya)

Tapi apakah karya saya akan diperlakukan sebagai karya atau barang, tergantung orang yang melihat. Ada banyak orang yang saat berbisnis tetap memperlakukan dan menghormati serta menghargainya sebagai karya, namun juga ada yang seperti barang jualan yang tidak ada harganya...Saat berbisnis, karya ini menjadi barang atau komoditi. Well, kadang saya merasa itu sudah tidak fun lagi jika karya sudah tidak di hargai atau dihormati sebagai hasil intelektual. Memang itu bisnis, tapi hati kecil saya kadang suka miris.."aduuuhh Pak, itu bukan barang Pak...itu karya. Hasil pemikiran dan perasaan orang. Bikinnya berdarah-darah pak. Pake hati, pake uang, pake otak, pake latihan, pake belajar" begitu dalam hati saya. Saya mengerti bahwa dalam bisnis perasaan memang harus dikesampingkan, nah itulah menariknya. Saya harus bisa memilah kapan perasaan , kapan logika. Padahal kembali lagi, dalam berlogika kan ada hati nurani di dalamnya:)

Tapi boleh jujur enggak?
Kalau boleh sih, saya tetap memilih untuk di hargai sebagai karya:)
Boleh kan:)

Thursday, October 04, 2007

Mengurus showcase dan semua deal untuk album saya

Pagi ini saya cukup panik mengingat terpotongnya hari kerja karena lebaran yang berarti semua urusan album saya harus dibuat secure, jelas. dan ini berkaitan dengan kapan harus menyerahkan artwork, kapan harus mulai duplikasi, berapa lama proses duplikasi daaaan lain-lainnya.Karena saya berencana album di release ke pasar akhir October atau awal November jadi ini cukup sensational buat saya. Tentunya semua tetek bengek dealing, negosiasi, penjajakan sudah tidak bisa lama-lama, TAPI saya dan management tetap selektif. Penjajakan, dealing dan negosiasi ini hal yang time consuming karena di dalamnya semua pihak ikut mendewasakan diri (ciyee..). Dalam arti kedekatan yang dibangun secara personal itu penting. Saya orang yang bekerja dengan hati, begitupun manager saya. Jadi bekerja dengan pihak-pihak yang mempunyai hati itu penting. Nah pagi ini saya cukup kaget berpikir waduhh sebentar lagi ya?! Gubrakk.

Sementara dealing join production dengan salah satu distributor yang sudah lama di jajaki, sudah hampir secure, karena pada dasarnya kita di pihak yang equal. Itu yang saya suka dari distributor ini..(ehmm..mungkin mereka membaca ini...halo mas dan pak:) Mereka hatinya masih bersih, ramah, dan tidak sombong..jagoan lagi pula pintar.Hey..hey..si booy.
Diluar itu saya panik karena harus membereskan urusan showcase saya yang akan dengan kick ass nya terselenggara di bulan November. Lalu mengurus ring back tone, lalu mengurus sponsor..ampuuun,)

Jadi....beginilah kalau mau maju dengan independent.Apalagi jika Anda self employed alias entreprenuer dan juga pioneer.. Dalam bidang apapun.. ya kerja lebih keras, tapi yang penting lebih pintar. Tekad kuat, dan harus berani, walaupun kadang harus menentang hal-hal yang umum atau standard. Ya ini semangat entrepreneur. After all, entreprenuer- lah yang merubah dunia:) plok...plok..plokk +(tepuk tangan)+

Wednesday, October 03, 2007

Bekerja on line

Saya baru saja menambahkan blog terbaru saya di Blogspot, nama blog saya tersebut adalah Technoratti, http://cyberviolinist.blogspot.com Kenapa saya sampai khusus membuat blog tersebut, karena niat saya membagi pengalaman dalam dunia on line. Seperti yang sudah pernah saya ceritakan, bahwa di sela-sela kesibukan saya, hobi saya adalah blogging.Namun tidak hanya blogging, banyak sekali hobi yang saya lakukan dengan internet. Karena semakin lama saya menyadari bahwa kita bisa memiliki pekerjaan tanpa harus berkantor (kalau saya sih memang tidak pernah berkantor..kantor saya ya studio apartment saya ini) dan dapat menghasilkan uang dengan on line di internet, saya semakin tertarik membahas dan memperdalam hal ini. Kenapa? Karena masa depan kehidupan manusia ada di teknologi. Waktu semakin mahal, dan semua orang ingin bekerja on line, semua orang ingin bisa bekerja dimana saja, ingin bisa selalu mobile.

Coba bayangkan jika kita punya pekerjaan dari on line jobs, bisa saja kita bekerja dirumah, atau sambil nongkrong di cafe, atau sambil jalan-jalan ke Bali..tapi tetap dapat extra income. Wah, that is very liberating! Bayangkan ibu-ibu rumah tangga yang tadinya wanita karir dan telah menjadi desperate house wife karena harus berhenti bekerja dan mengurus anaknya dirumah, tiba-tiba bisa tetap bekerja dari rumah dengan penghasilan dollar, sambil mengurus anak, dan di sela-selanya masih sempat pergi ke spa! How very liberating indeed. Jadi blog saya tersebut cuma ingin berbagi saja, siapa tahu, ada yang terdorong dan jadi bersemangat mendalami bidang melalui on line jobs yang di tawarkan di berbagai website:) Kalau mau bergabung, berbagi, diskusi, ngobrol, silahkan click saja:)

Tuesday, October 02, 2007

Claim asuransi mobil itu lama ya..

Mungkin sempat dengar berita di infotainment kalau saya tabrakan ya? Sampai detik ini saya masih mengurusnya dengan perusahaan asuransi mobil saya. Aduh.. lama ya urusannya. Harus begitu ya? Kadang kalau dipikir, sudahlah selalu membayar asuransi, lalu giliran tertimpa musibah, yang seharusnya dipermudah, tapi urusannya lamaaaaa sekali. Jadi rasanya sudah jatuh tertimpa tangga. Apa sih yang membuatnya menjadi lama? Apa di mana-mana itu pasti lama ya? Lalu apa ada asuransi mobil yang mengurusnya cepat?

Malam ini...

Saya tadi meeting dengan manager dan supporting team saya dengan 'pihak kedua' dan 'pihak ketiga' untuk membicarakan program promo di album saya. Wah pusing juga ya..Mata saya mulai pusing melihat angka-angka bermunculan. Ha..ha..Walaupun sebetulnya langkah yang di lakukan memang standard dari program kerja untuk promo. Aduh saya pikir masih segambreng pekerjaan yang harus di lakukan dalam me-release album perdana saya ini.

Saya semakin sadar, banyak hal yang menjadi pembelajaran yang sangat tough yang saya beserta management saya jalani. Jika melihat saya melihat Maylaffayza sebagai sebuah brand, ada hal penting yang harus menjadi dasar dari semua langkah dan strategi bisnis. Yaitu core value. Apa core value dari brand Maylaffayza? Jika Maylaffayza adalah sebuah brand yang selama 7 tahun telah being true to her core essence, berarti strategi bisnis nya pun harus menempuh hal-hal yang jujur dengan value yang di anut Maylaffayza. Berarti, semua langkah strateginya, tidak bisa lepas dari value dan core essence yang telah di angkat Maylaffayza selama ini, dan bahwa jika brand Maylaffayza adalah brand yang independent baik secara musik maupun secara sosok, relevansinya adalah tidak cocok jika menempuh jalur yang total dengan jalur main stream. Jika value dari Maylaffayza dan album ini adalah tentang liberty, tentang liberating our self, berarti dalam semua langkah bisnis nya pun, harus liberating. Tidak pas lagi hal-hal yang main stream, umum dan konservatif jika itu diterapkan 100%, karena itu sudah menentang dari core value Maylaffayza-nya itu sendiri, ya entah itu brand, figur, maupun product. Akhirnya ya tidak mengena secara bisnis.

Disinilah betapa sebuah produk atau brand itu benar-benar harus tau filosofi dasarnya apa. Apa sih nilai dasar yang di anut? Apa sih belief-nya? Saya memandang cd yang akan saya release nanti bukan sekedar produk jualan cd. This is not about a cd. This is about Maylaffayza with an -ism. The essence and ingredients of my music is about liberty. My music is about a belief. Therefore, menurut hemat saya, segala langkah yag akan di ambil management saya harus bersifat mandiri..independent, liberating, think out of the box.

Saya pikir ini sangat penting. Being true to our self, itu bukan hanya dalam kehidupan sehari-hari, tapi dalam keputusan bisnis pun penting sekali. Sama seperti kalimat 'know who you are'..buat saya dalam bisnis pun juga demikian. I rest my case.
Good night, I am going to sleep.

Monday, October 01, 2007

Siang ini..

Kadang saya pikir, banyak hal itu aneh. Masa puasa ini, banyak sekali ujiannya..tapi itu bukan hal yang aneh. Tapi saya baru sadar, setiap kali saya kesal akan sesuatu, kadang begitu kesalnya sampai saya pikir saya tidak perlu puasa, karena percuma..saya kadang berpikir: batal saja..batal saja... Tapi justru yang terjadi kebalikannya: saya semakin gengsi untuk batal. Ha. Ha.

Mungkin di satu sisi, seberapapun kesalnya saya dengan suatu keadaan, di sisi lain, saya merasa gengsi, dalam hati saya "masa kamu hal begini aja bikin batal puasa. Gak pantes ah. Hal ini gak seberarti puasa kamu dan diri kamu. Gak segitu berharganya sampe puasa yang udah kamu jalanin sampe harus batal". Begitu saya pikirnya. Ada benarnya juga kalau saya berpikir begitu. Rasanya makin lama, makin tidak ada hal yang begitu pentingnya sehingga harus membatalkan puasa saya. Gengsi dong ah..

Punya pride jika di arahkan untuk memacu suatu hal yang positif hasilnya ternyata memuaskan. After all, saya harus menghormati diri saya. Saya berjanji untuk puasa dan memperbaiki diri, dan saya tidak akan membiarkan apapun di dunia ini memberhentikan saya. So there you go:)

Pagi ini..

Here I am..pagi ini saya sudah beberapa jam mengecek semua blog saya serta semua project saya kedepan, yang tidak jauh dari show, serta semua proses peluncuran album saya yang di release setelah Lebaran ini. Tapi karena saya menghabiskan banyak waktu meng up date semua urusan management saya di depan komputer, ada ketertarikan saya terhadap on line job yang sedang saya pelajari akhir-akhir ini. Menurut saya ini masa depan yang sangat baik. Dan dari sisi saya sebagai wanita, saya menghayal bahwa saya bisa tetap berkarir dan juga someday berkeluarga tanpa keduanya saling menghalangi. Dengan memiliki on line job, saya bisa work from home, or from anyhwhere in this world..and yang paling penting, earning income dimanapun saya berada! Don't you think it is a great idea? Imagine misalnya saya travel aroundthe wrold, dan di sela-selanya masih bisa melakukan pekerjaan melalui internet dan tetap dapat income. Wah..senang sekali. I imagine I can get rich by doing so;)
By the way, profesi utama saya ada dalam music field. Dimana saya bekerja sebagai violinist-singer, as well as music producer dan music director. Jadi banyak pekerjaan saya yang saya lakukan di rumah. Saya hanya keluar rumah jika meeting, shooting, pemotretan. Selebihnya semua management saya di up date dari rumah. Berdasarkan itu pula saya ingin sekali meniti karir saya yang lainnya dan mulai research mengenai on line job yang sangat banyak jenisnya. Mungkin kita bisa berbagi disini:) anggap saja ini ajang berbagi..on line jobs for dummies:) Who wants to share?