Sunday, May 04, 2008

What I continously do

Hi everyone....hari Minggu yang rainy..but I love rain. Bikin saya ngantuk:) And males.
Saya melihat balik apa yang saya jalani semenjak album saya released. Album saya sudah berjalan 4 bulan, dan dari pemberitaan banyak sekali media cetak yang memuat saya dan album saya. PR dalam management saya berjalan dengan baik. Dalam arti, ilmu PR yang kita miliki dan serta network yang ada kita pergunakan sebaiknya. Bagi yang memang membaca, tentu akan tau pemberitaan seputar saya..yang pasti saya tidak ada di tabloid untuk gosipan. Radiopun masih terus siaran, maksudnya saya masih promo dari radio ke radio.
Saya sadar benar apa yang saya lakukan tidak mudah, kadang saya berpikir sejauh apa saya melangkah untuk mencapai arti kata sukses.
Saya sadar, bahwa dalam music industry apa yang saya lakukan adalah menjadi pioneer. Secara objektif, memang dengan format musik saya, serta semua aspek format yang saya pakai dalam brand Maylaffayza memang belum ada di Indonesia sama sekali...bahkan sejak Indonesia di jajah atau sejak Indonesia merdeka sekalipun. Menjadi pioneer tidak mudah. Saya constantly harus memberikan edukasi kepada public tentang musik saya, tentang biola, tentang ini sebetulnya apa, tentang bagaimana penulisan di media mengenai hal ini, profesi ini, musik ini..tentang bagaimana mengemas pertunjukan untuk menampilkan permainan biola dengan genre yang saya ciptakan: pop cross over. Siapa bilang ini mudah..dan kita semua tau, menjadi pioneer adalah hal yang berat. Period.

Ada mentalitas yang bagi saya, dimata saya, berbeda sekali antara saya dan masyarakat pada umumnya. Di Indonesia, untuk musik (atau mungkin untuk bidang lainnya..saya tidak tahu)..kamu akan dipandang jika kamu mirip orang kebanyakan. Di negara lain, kamu akan di hormati jika kamu menjadi seseorang yang autentik dan orisinal. Well, mental saya adalah hal yang saya sebut terakhir tadi. Saya lebih respect terhadap sesuatu yang authentic dan original Mentalitas tersebut semakin berkembang dengan adanya kalangan musisi independent, yang berpikir dengan merdeka. Saya masih percaya bahwa inovasi harus terus berjalan. Dan itu memang benar, kalau enggak kita akan makin mundur.
Kemerdekaan berpikir masih mahal di Indonesia.

and I continously liberating my self to make my dreams come true.

Sunday, March 23, 2008

Low back pain: have you ever had one?


Yes..it's the regular Sunday reflective session:)


Sudah lama saya tidak menulis di cyber journal saya ini. Saya selama 2 hari kemarin enggak bisa bangun, literally gak bisa bangun, bukan karena capek...tapi saya terkena low back pain. Jadi selama 2 hari sejak saya tidak bisa bangun, saya langsung mengistirahatkan otot saya dengan berbaring supaya low back pain saya tidak tambah parah dan menunggu sampai hari Sabtu dimana dokter specialist sudah praktek.

Mengerikan sekali dan saya tertekan juga pas saya coba bangun tapi gak bisa, karena otot saya langsung sakit sekali jika bangun. Tapi untungnya otak saya masih waras, dan saya istirahatkan langsung. Sayang juga, long weekend yang mustinya bisa saya nikmati tanpa keberadaan staff saya di apartment saya, malah harus saya nikmati dengan tidak beranjak dari posisi tidur selama 2 hari. Mau ke specialistpun tidak ada yg praktek karena libur nasional, dan harus menunggu 2 hari..it is a long weekend...but for me it's a long low back pain weekend...

Jadi, ceritanya begini..

Saya mahluk yang biasa berolahraga. Saya cinta olahraga. Nah saya biasa pergi workout di gym, di Celebrity Fitness di Pondok Indah Mall. Nah kalau itu sudah biasa buat saya. Nah satu hal yang sudah lama sekali tidak saya lakukan adalah latihan beban. Iya..saya biasa latihan beban. Dan latihan bebannya itu disebut Body Pump, itu nama kelasnya. Tapi sepertinya berhubung sudah lama saya tidak ikut, setelahnya saya merasa ada low back pain. Mana saya juga memakai hak tinggi dan saya selalu beres-beres sendiri di apartment saya ini. Kan saya gak pakai pembantu. Jadi suatu saat saya sudah ke dokter, saya akupuntur dan diberi obat. Ceritanya saya sudah merasa jauh mendingan lalu saya bersemangat membersihkan apartment saya mendorong dan menarik ini itu untuk bisa saya rapihkan dan bersihkan. Nah itu kira2 hari Kamis minggu ini. Yang lalu sorenya saya tambah sakit, dan saya rebahan dan tidak bisa bangun. Voila! Itulah akibatnya terlalu aktif...atau gak tau diri tepatnya...padahal mustinya jangan dipakai ini itu dulu. Jadilah selama 2 hari saya hanya bisa tidur..mengerikan sekali, cuma untung saya sabar juga..walaupun suntuk. Lalu Sabtu ini akhirnya saya ke dokter syaraf di Women and Children Hospital, buat janji dengan dokter Amendi...karena itu adalah dokter keluarga saya...saya dapat referensi dari tante saya yang memang bersahabat dengan Dr.Amendi.

Untung setelah diperiksa, masalahnya benar seperti perkiraan saya, bukan di tulang atau syaraf, tapi di otot. Ya berarti karena banyak faktor yang saya ceritakan tadi. Untung saya tahu diri ya, say langsung tidak bangun selama 2 hari...karena kalau tidak akan tambah parah. Saya juga melakukan self healing selama 2 hari tersebut, jadi saya yakin self healing saya membantu proses recovery..makanya dokternya dan susternya yang memeriksa saya merasa kondisi saya saat itu belum terlalu parah.Kata Dr.Mendi dan susternya namanya mbak Dian..biasanya rata-rata yang kesana sudah parah sekali...jadi kondisi saya masih belum parah...(dan bukankah itu bagus?).Kesimpulannya jadi selama 6 hari saya harus fisioterapi, melakukan gerakan-gerakan yang diberikan untuk membantu kesembuhan otot saya (sakit itu tetep ada olahraganya loh), ditambah beberapa pearutan yang harus saya taati apa yang tidak boleh dilakukan selama setidaknya beberapa bulan kedepan (termasuk tidak memakai sepatu berhak..huuu.huuu...)....dan saya tidak pakai obat . Syukurlah. Saya yakin ini semua juga terbantu karena teknik self healing yang saya jalani selama beberapa tahun ini. Jika ada yang mau tahu, self healing yang saya jalani saya pelajari dari seorang therapist yang merupakan sahabat saya sendiri, Reza Gunawan, yang biasanya menyelenggarakan workshop self healing ini. Jika mau tau, ini linknya http://www.truenaturehealing.net/

Kalau dipikir-pikir...kadang kita umumnya suka gak mendengarkan badan kita sendiri. Nunggu parah, baru deh ke dokter. Saya juga mendengar cerita keluarga saya yang rata-rata pernah mengalami hal ini, bahkan lebih parah lagi misalnya yang syarafnya kejepit. Diantara semua cerita tersebut, saya pikir saya sangat ringan dibanding mereka semua.


Mungkin kita musti punya sebuah pengertian baru dalam hal menjaga kesehatan:

- Kalau mulai merasa ada yang gak beres, jangan di cuekin tapi di rasakan dan diamati, kira-kira ada apa di badan kita. Dan jangan menunggu, jangan membantah perasaan sendiri, jangan juga membantah jika ada orang lain yang memberi masukan melihat kondisi kesehatan kita..karena sering kali kita tidak sadar dengan kondisi sendiri.

-Jika merasa ada yang gak nyaman dibadan, langsung dipikirkan kiranya apa yang bisa diambil langkahnya untuk mencegahnya bertambah parah, dan bagaimana cara menyembuhkannya.

-Beritahu ke orang terdekat, atau keluarga apa yang sedang dirasakan agar mereka bisa membantu mempercepat kesembuhan.

-Konsentrasi untuk sembuh dan jangan termakan cerita-cerita seram dari pengalaman orang-orang lain yang ceritanya jauh lebih parah dari sakit yan kita sedang alami. Biasa keluarga akan saling berbagi cerita betapa menyeramkannya pengalaman mereka dulu saat menjalani sakit yang sama dengan kadar parah yang tinggi. Tanpa mereka sadari, sebetulnya itu membuat kita jadi semakin ciut. (maksud mereka sebetulnya baik, untuk berbagi pengalaman, tapi kadang terlupakan bahwa hal tersebut sering membuat kita berpikir kita akan menjadi separah mereka..padahal gak begitukan) Jadi di sisi ini, jangan membuat cerita-cerita tersebut menjadi sugesti. COba tetap berpikir jernih (walaupun biasanya kalau lagi sakit, susah berpikir jernih), dan bayangkan hal-hal yang positif..coba pikirkan hal-hal yang menyenangkan..misalnya: nonton film yang lucu, baca buku, dengar music..bermain dengan BlackBerry kesayangan (inikan gak butuh bangun dari tempat tidur)

-Jika ada keluarga atau orang yang terdekat yang malah bikin be te, sebaiknya minta pihak lain atau bantuan dari keluarga lainnya untuk membuat suasana kita menjadi lebih ringan dan happy. Karena kesembuhan seseorang dipengaruhi dari faktor psikologi juga. Dan kadang ini hal yang tidak diperhatikan.

-Pada masa penyembuhan harus selalu disiplin menjalankan proses penyembuhannya, jangan nakal dan coba-coba melakukan hal yang bodoh yang bisa memperparah kondisi.


Naah..begitulah saran dari saya yang sampai sekarang masih 'menikmati' masa recovery saya:)

Satu hal lagi...biasanya saya sakit tapi saya gak terlihat seperti orang sakit. Dan kadang keluarga saya suka mempertanyakan 'kadar' dari sakit saya. Cuma saya pikir apakah 'penting' untuk menunjukan bahwa saya sedang sakit? Saya pikir sebaiknya saya berkonsentrasi ke menyembuhkan diri saya, dibanding berkonsentrasi menunjukan bahwa saya sakit. Saya merasa bahwa saya cukup memberikan keterangan apa yang saya rasa ke keluarga saya, selebihnya energi saya akan saya fokuskan untuk mempercepat recovery saya. Justru bukankah baik jika kita bisa menyikapinya dengan bijak dan gak menunggu sampai kita bener-bener menderita?

Saya rasa itu sebuah pengertian yang harus dirubah. Seseorang sakit, tidak harus terlihat sakit. But if you wish to do so, ya itu enggak apa-apa. Tapi hanya karena dia tidak terlihat sakit, sebetulnya bukan berarti dia sehat. Iya kan? Maksud saya, saya hanya memberi pengertian baru saja. Karena saya terbiasa kalau sakit memang gak kayak orang sakit. Tapi bukan berarti saya tidak harus menjalani masa recovery. Menurut saya, apa yang badan saya rasakan, itu bukanlah saya. Jika saya sakit, saya menderita. Tapi kan saya mahluk merdeka yang bisa menentukan apa yang mau saya fokuskan. Saya lebih memilih: oke saya sedang sakit dan tidak nyaman, dan saya akan melakukan hal yang saya perlukan untuk sembuh...tapi di sisi lain, saya juga masih memilih untuk bisa menjalani intuisi yang ingin saya punya saat itu. Walaupun enggak gampang untuk dicerna, yang saya boleh katakan adalah: apa yang saya rasa, bukanlah saya. Misalnya sekarang, saya sedang ada low back pain...ya saya sedang menderita low back pain, tapi low back pain bukanlah saya.

Atau misalnya saya sedang marah, tapi marah bukanlah saya. Atau saya sedang kecewa, tapi kecewa bukanlah saya. Saya memiliki will yang lain diatas apa yang saya rasa:)


Nahh, jadi beginilah oleh-oleh dari kejadian low back pain atau may I say..a long low back pain weekend.

Semoga cerita ini ada gunanya..tapi kalau gak ada..ya enggak apa-apa juga:)))


Berikut ini saya berikan link mengenai Low Back Pain....siapa tau ada yang ingin tahu mengenai low back pain ini..karena rata-rata ini hal yang umum diantara kita semua yang selalu bekerja.


Monday, February 18, 2008

Have some perspective..


Sudah 1 bulan 1 minggu, program promo album saya berjalan. Saya kebanjiran pekerjaan management yang menumpuk, menggunung. Ya..mungkin buat yang baru baca ini, saya pemegang dan founder dari management saya. Jadi walaupun saya ada partner dan asisten, saya adalah decision makernya. Tapi toh kerjaan bukan hanya decision making. Management saya membutuhkan kerja yang benar-benar intense,tapi yang pasti semua harus dikerjakan dengan bijak dan dari hati.


Malam ini saya looking back sekitar 1 bulan yang lalu saat 9 January 2008 album saya di release. Sampai detik ini, diluar semua hal dalam management, saya penuh dengan sesi interview, photo session, siaran radio, menjawab pertanyaan wartawan by e-mail, shooting dan lain sebagainya. Itu hanya bagian kecil dari semua kerja saya. Malam ini, saya ingin bersyukur kepada Tuhan atas indahnya anugerah yang Tuhan berikan dalam perjalanan saya khususnya belakangan ini sejak debut album saya released. Perjalanan yang luar biasa.


Banyak hal yang saya hadapi selama masa promo ini di berbagai sisi..ya sebagai public figure, sebagai artist/ musician, sebagai pemegang management saya, sebagai producer&music director..rasanya saya benar-benar di drill habis-habisan. Apa lagi saya di expose, ya di expose semua pihak. Kemampuan saya mengambil keputusan, kemampuan saya bersikap bijak, kemampuan saya melihat dan menanggapi berbagai hal..to read between the lines...kemampuan saya menyerap berbagai hal, kemampuan saya memimpin on going projects yang berjalan dalam management saya. Saya merasa benar-benar di drill setiap hari..untuk bisa switch dari satu titik ke titik lain..dari satu tanggung jawab ke tanggung jawab lain. Walaupun saya sudah built untuk posisi ini, namun kali ini dengan sebuah pencapaian baru, tentunya posisi saya sudah berbeda, tanggung jawab semakin besar. Sampai malam ini, saya masih mencintai hidup saya. Mungkin Anda tidak bisa membayangkan tentunya detail apa saja yang saya kerjakan. Namun believe me, saya menghadapi banyak hal yang kadang menurut saya tidak masuk akal..namun Tuhan bersama saya. Saya bersyukur memiliki 2 orang yang punya believe terhadap saya, partner saya dan asisten saya.


Hal yang masih bisa saya syukuri adalah saya masih bisa menarik diri keluar masuk dari lingkaran timbunan pekerjaan saya, pekerjaan saya yang punya banyak sisi. Saya bisa keluar di satu sisi dan masuk ke sisi lainnya...saya masih bisa dan menuntut diri saya untuk membuat jadwal yang masih membuat kerja saya dan team saya 'waras'. Saya rasa dimana rasanya sikap hajar bleh selalu dipakai banyak individu, kali ini justru saya menetapkan bahwa semua pekerjaan akan saya distribute secara moderate, dalam arti saya akan membuat jadwal kerja yang layak untuk kapasitas mental, otak dan fisik saya beserta team. Karena saya tidak mau bekerja asal..saya mau kita bekerja dengan hati, dengan martabat, dengan rasa syukur. Dengan respect. Buat saya tidak ada gunanya kerja tanpa rasa, tanpa cinta, tanpa rasa syukur, kerja tanpa martabat..dignity..kerja yang simpang siur, kerja yang membabi buta yang akhirnya disoriented...saya sudah tau rasanya pasti akan tidak benar di hati saya, otak saya bahkan sampai kebadan saya..in every way, it felt uncomfortable and wrong.


Saya bersyukur, bahwa saya masih bisa menciptakan waktu untuk sendiri. Untuk bekerja sendiri tanpa siapapun, supaya saya tetap punya ruang dan bisa menarik diri dari apa yang saya dan management saya lakukan setiap hari dan melihatnya secara objektif. Supaya saya bisa melihatnya dari suatu perspektif. Karena kalau kita ubek-ubekan terus di dalam, lalu ternyata dari luar gak beres. Sama seperti kita menggambar di selembar kertas di depan kita, kalau kita gak pintar melihat dengan perspektif yang baik, maka gambar tersebut pas dilihat dari posisi yang agak jauh ternyata ada yang gak bener..ada yang mencong dan sebagainya.

We need to have some persepective.

So that we can put our self in a proper position.


We all need to be alone, once in awhile.


Besok, kerja saya mulai lagi. Management saya menunggu saya. Semua kontrak telah menunggu untuk saya urus. Urusan saya dengan berbagai media telah mengantri. Show harus segera saya tangani, sayapun harus kembali melatih biola saya. File-file music harus segera saya bereskan untuk saya berikan kepada band pengiring yang sedang saya bentuk. Semua ide dan strategi baru telah menunggu saya. Pencetakan ulang 1000 cd dan surat perintah kerja bagi distributor saya telah menunggu untuk di tanda tangan. Begitupun printing company yang akan mencetak ulang cover album saya..berarti harus saya supervise kembali. Semua menunggu saya, dan saya harus punya hati yang ringan dan lapang untuk menjalankan semua ini.


However, saya sudah menentukan dalam seminggu saya harus punya 2 hingga 1 hari dimana saya bisa sendiri, berbenah sendiri kantor saya, dan membenahkan batin saya agar saya bisa punya perpektif yang baik over many things.


Many things are bigger than life, and somehow we tend to forgot. Forgeting that we have to be align with the universe..and that's when we're alone listening to what our heart tells us to do.


Honestly,

If God is here, I'll hold God dearly.

Just to say thank you for the life I've had.



Good night everyone,

count the blessings,

we're borned to have wonderful things in life.

Monday, January 14, 2008

Kerja keras 3 tahun, album perdana saya sudah ada di toko... akhirnya.. deg-deg'an euyy...

Dengan bangga, saya mempersembahkan album saya :)

Maylaffayza CD Cover med

Dan ini sedikit keterangan mengenai album ini:

Artist: Maylaffayza

Album Title: Maylaffayza

Label: Maylaffayza Records

Executive producer: Maylaffayza & Yasha Chatab

Producer and music director: Maylaffayza

Music arrangement: Bobby Surjadi & Maylaffayza

Violin composition: Idris Sardi & Maylaffayza

Website/Blog: http://maylaffayza.multiply.com

E-mail: maylaffayza.management@gmail.com

Track List:

Violin Tracks

01. Run!

02. Hey Britney

03. Bungong Jeumpa

04. I Play My Violin Like I Make Love

05. Mantra

Vocal Tracks

06. Apapun Hidupku

07. Everywhere I Go

08. Tergantung

09. Complete Mess

10. Victory Within Me

Music Genre: Pop Crossover

Language: Bahasa Indonesia and English


Album ini masih baru beberapa hari ini di-release, dan baru berada di Jakarta. Kota lainnya akan menyusul. Setiap harinya saya mengerjakan media exposure mulai dari mengirim single dan press release ke radio, mem follow up nya, dan memantau pemutaran hit single di radio, sampai menangani semua pemberitaan dan penyebaran berita di majalah. Mengawasi semua toko yang masuk dalam daftar distribusi, survey dan supervise. Saya deg-deg'an...takut distribusi kenapa-kenapa. Saya gak mau mengecewakan teman yang sudah mensuport, yang ingin beli cd -nya. Saya masih nabung lagi untuk promo material..my God, luar biasa bisnis ini, expense yang terus berjalan untuk promo...mohon di ingat, saya mendirikan label dan bendera rekaman sendiri..jadi saya tidak di modali siapapun. Saya berharap sponsor akan bisa deal dengan saya. Sabtu lalu, saya sudah tanda tangan kontrak dengan sebuah product contact lense... alhamdulilah.

Ini kerja yang intense, saya sendiri gak berhenti bekerja. Saya dan manager saya. Minggu depan saya berharap bisa membereskan urusan pasal kontrak ring back tone. Lalu mungkin saya ingin mengurus penjualan on line. Dan berharap follow up dengan pihak sponsor bisa berjalan lagi. Di titik ini saya dan manager saya bener-bener kerja keras. Untungnya kita hobi kerja.

Belum lagi mengurus format performance saya yang baru, saya harus membereskan tracks di file hasil mixing yang dulu, untuk life p.a pada saat perform nanti. Yang diperlukan adalah tracks yang terpisah untuk looping pada saat ada bagian yang mau saya panjangkan jika perform. Pasti Anda bingung ya saya ngoceh apa...beginilah saya:) Belum lagi para penari...those male dancer yang belum saya audisi. Dan semua budgeting format baru ini... waaa seruuu... seruuuu segambreng pekerjaaan.... seruuuuuuu.....

Minggu ini saya ke Bali, mengikuti workshop internet marketing, karena basis marketing saya adalah melalui internet. Sekarang ini..atau besok mulai mengurus distribusi supaya saat di Bali bisa di push distribusinya sekalian sudah mulai di set ketemu dengan pihak radio yang pas dengan jenis musik saya. Sementara itu di jakarta, asisten saya harus terus jalan mengirim album ke beberapa media cetak yang sudah saya pilih, untuk mereka muat dalam rubrik music review mereka. Sepulang dari Bali, saya akan siaran jadi tamu di beberapa radio.

Tapi... saya mikir ampe jauh.. padahal lusa saya akan ada pemotretan untuk produk contact lense yang kontrak saya untuk jadi endorser nya, lalu esoknya lagi, akan ada press conference sehubungan dengan itu (yang tentunya juga akan push pemberitaan album perdana saya ini). Nah untuk pemotretan dan press conference product contact lense ini lah yang harus saya persiapkan juga besok.


Beginilah...saya banyak sekali pekerjaan....tapi jujur..saya menikmatinya. Cuma..tetep aja..saya mohon doanya. Mohon albumnya dibeli, mohon support saya, support musik Indonesia, support musik independent!

Sunday, December 30, 2007

Liberate yourself!

Yang paling penting itu kita hidup adalah tujuan. Tujuan itu yang bikin kita jadi termotivasi.. terlepas dari semangat atau enggak semangat. Motivasi itu yang bikin kita harus menuju arah tertentu. Saya sempat bingung loh 2008 saya mau apa. Karena buat saya 2008 album saya release, dan rasanya banyak sekali yang memotivasi saya untuk maju..harus maju. Karena banyak, saya sendiri sudah bingung dengan apa yang saya inginkan..soalnya semua hal yang berhubungan dengan perkembangan karir dari album saya di tahun depan, tentunya saya inginkan. Tapi tetap saja ada yang saya pertanyakan: apa sih yang kamu mau selain kesuksesan album dan show?

Untuk beberapa saat, saya bingung. Rasanya kok gak ada? Sekarang ini ada, dan ternyata tetap ya kaitannya dengan musik, tapi kaitannya dengan produksi yang lainnya. Maklum saja, di titik ini saya sudah memproduce album dengan adanya album pertama saya yang saya produseri sendiri, saya sudah naik kelas dan mengukuhkan diri sebagai music producer dan music director. Karena tanggung jawab itulah yang saya jalani selama 2 tahun memproduce dan mendirect album pertama saya. Jadi rasanya timbul berbagai ide dan kecintaan untuk produksi selanjutnya. Rasanya..anehnya..dengan semua kegilaan di musik industry, saya yang sudah sering nangis darah ini, ternyata malah bukannya kapok dan mundur dari memproduksi musik. Justru di titik ini, tepatnya tadi malam, saya malah mengukuhkan niat saya, karena begitu cintanya dengan musik, saya akan terus dan bahkan sudah memulai membuat lagu-lagu untuk album berikutnya. Jadi semua kegilaan dan hal produce sebuah album, ternyata baru saya sadari, tidak membuat saya mundur, menyerah atau kapok. Dan betapa membebaskannya pemikiran dan perasaan tersebut. Ternyata saya memang cinta dan masih cinta musik. Yang kejam adalah kondisi bisnis. Tapi bukan musik. Musik tidak pernah salah. Dan saya akan terus berkarya, saya akan terus memproduce dan mendirect musik.
How very liberating!

Memang album pertama yang akan di release tengah January ini saya kontribusikan dengan semangat liberating. Karena semua proses pembuatannya saya dan semua yang terlibat, secara konstan terus harus kerap membebaskan,liberating pemikiran kita dan mendobrak cara-cara lama. Itulah. Itulah kenapa blog ini judulnya Liberatti. Karena ini mewakili saya, dan kebebasan saya. My liberty. Bukan kebebasan semena-mena, tapi kebebasan yang bertanggung jawab. Kebebasan untuk keluar dari standard, untuk menciptakan inovasi.
Dan baru saya sadar, bahwa 2008 dan selanjutnya, saya tidak kapok dan akan terus maju untuk memproduksi musik, untuk memajukan musik, untuk berbagi kebahagiaan melalui musik, adalah bagian dari jiwa di album saya, semangat dari sebuah liberty.




Liberate yourself!

Saturday, December 29, 2007

Apa arti bodoh?

Ijinkan saya dengan segala kerendahan hati saya, di penghujung tahun ini, untuk membahas kata bodoh.

Kebodohan di mata saya, bukan ketidak tahuan. Bodoh adalah ignorance. Sementara ketidak tahuan justru tidak apa-apa, selama memang setelah itu belajar hingga menjadi tahu (tapi kalau ketidak tahuan menjadi perulangan kesalahan yang sama, maka kemudian ketidak tahuan berubah menjadi 'kebodohan'. Do you get my point?). Bodoh adalah kata negatif yang digunakan atas sesuatu yang semena-mena/ ignorant , takabur, result dari sebuah aksi yang menggampangkan sebuah konteks. Bodoh itu bukan khilaf. Khilaf itu tidak sengaja (tapi kalau khilaf melulu ya itu jadi sengaja) . Bodoh itu sengaja. Namun kalau sesuatu yang terlihat bodoh itu ternyata tidak sengaja atau menjadi nasib hidup , maka saya akan menyebutnya 'tertinggal', 'terbelakang'..atau 'memiliki sebuah standard yang dibawah rata-rata", (tapi bukan bodoh) , ini sebuah pengertian yang objective tanpa penekanan negatif. Sementara bodoh konotasinya negatif. Dan jika kita sadar, memang selalu dipakai dalam konteks negatif, tidak jarang di lengkapi dengan intonasi pengucapan yang tidak menyenangkan. Bedakanlah antara 'suatu kondisi dimana sesuatu itu memiliki standard yang dibawah rata-rata dari sebuah konteks', dengan kondisi 'bodoh'.

Stupidity alias kebodohan, implies that the attributed party is not mentally retarded but rather is willfully ignorant and/or unintelligent and displays poor of judgement and insensitivity to nuances.

Kesimpulannya: Bodoh adalah sesuatu yang dilakukan karena pembodohan.

Monday, December 24, 2007

Diplomasi atau meyembunyikan keadaan yang sebenarnya?


Kadang kita sering menghadapi jawaban yang sifatnya gantung, ngambang. Jawaban yang gak menjawab pertanyaan kita. Buat saya, itu gak oke. Terutama jika itu menyangkut hal yang penting apakah itu dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari. Mungkin saya membahas lingkup yang lebih sempit contohnya untuk pekerjaan. Menurut hemat saya, dalam pekerjaan atau bermitra, demi kejelasan kerja, semua pertanyaan harus di jawab dengan benar, bukan di samarkan, bukan di jawab menggantung. Dengan menjawab pertanyaan dengan benar, kita bisa menghindari kesalahan-kesalahan dalam bekerja, entah itu dalam negosiasi atau dalam dealing berbagai hal, maupun dalam memproses kerjaan tersebut. Intinya kan satu: kita ingin membuat pekerjaan kita sukses. Dan untuk itu, menyamarkan sebuah jawaban itu bisa membuat mitra kerja jadi berasumsi. Dan asumsi itu kebanyakan tidak tepatnya. Jadi kalau buat saya,walaupun berdiplomasi itu penting, tapi ada etika kerja yang lebih penting lagi diatasnya: untuk membuat kerja yang sedang berjalan menjadi jelas dan berjalan dengan baik. Bukan untuk membuat pihak manapun jadi tidak jelas.

Kalau sudah terlalu banyak berdiplomasi tapi pertanyaan kita tak kunjung terjawab, ya pasti ada apa-apa. Mungkin itulah pertanyaan kita tak kunjung dijawab..ya karena ada apa-apa. Bisa jadi kalimat jawaban di manipulasi menjadi white lie..kalau buat saya kesimpulannya: pasti ada yang belum berjalan ..atau bahkan ada yang gak beres.
Mustinya sih..jawab aja yang jujur, jadi mitra, partner atau siapapun jadi tahu jelas posisinya.
Kita kan maunya menciptakan proses kerja dengan hasil yang baik, dan itu yang musti di ingat.