Wednesday, October 31, 2007

Ya, saya peduli

Saya baru pulang..tadi ada shooting untuk sebuah acara. Tidak, saya tidak perform..tapi saya disitu sebagai tamu di acara tesebut.

Kadang..atau bahkan sering saya berpikir khawatir, gimana negara kita mau maju, jika acara-acara di tivi kurang mendidik. Maksud saya, banyak acara yang di tayangkan yang malah merusak mental bangsa. Banyak hal dibuat bodoh. Dan saya jujurnya ngeri melihat manusia kita nanti akan seperti apa jadinya.Media, adalah alat yang sangat powerful untuk masyarakat. Jika isi yang di tayangkan sifatnya merusak mental manusia, lalu setiap hari di cekoki begitu..apa enggak rusak mental bangsa kita? Maksud saya, mbok ya yang imbanglah...tapi semakin lama kok saya lihat terlalu banyak hal yang mebuat mental bangsa makin terbelakang.

Saya pikir bersifat mendidik itu gak perlu berat-berat kok...ada porsinya masing-masing. Kita bisa kok menyuguhkan sebuah entertainment tanpa harus membodohi bangsa. dan itu gak perlu gimana-gimana amat padahal, cukup dengan menjaga isi dari entertainment tersebut,baik secara mikro ataupun makro.Bisa lah, dan itu tidak mengurangi komersialisme kok (oke pastinya akan ada pengaruh, tapi jika semua pihak punya sikap, komersialisme pun akan mempunyai standard baru)..saya tahu bahwa kita para pebisnis di dunia entertainment harus membuat profit. Namun saya merasa pasar yang membentuk juga adalah dari produsennya. Walaupun produsennya juga bisa aja lempar bola bilang: "lah..inikan maunya pasar?"..tapi produsen tetap punya andil dalam hal ini. Kita yang berdiri sebagai konsumen pun, ya pro aktif, dalam arti kita bisa memilih untuk membentuk karakter pasar yang baik, yang mendidik, yang menginginkan bentuk entertainment yang positif. Lalu kemudian 2 pihak ini saling mendidik. Nah, jika sudah sadar itu, maka keduanya harus aktif, hingga suguhan entertainment semakin baik bobotnya. Tapi jika tidak kedua pihak yang sadar, maka siapapun yang sadar ya harus pro aktif.

Saya bukan ahli, bukan juga siapa-siapa..tapi saya khawatir, sangat khawatir, mental bangsa kita ini akan seperti apa. Dan saya tidak ingin kita pasif, menunggu dunia berubah. Dunia tidak akan berubah, jika kita tidak menjadi duta perubahan tersebut. Jangan menunggu seseorang membawakan bunga, tapi tanamlah kebun sendiri. Jangan hanya meminta, tapi jadilah manusia yang memberi. Yang pro aktif..orang Tuhan udah ciptakan kita sebagai manusia yang berkuasa kok....pakailah kemampuan kita untuk hal-hal yang positif, mulailah dari sekarang.

Yah...ini hanya curahan hati saya saja...sebagai seorang pekerja entertainment.
Setuju atau tidak setuju dengan pendapat saya, saya tidak apa-apa.Tapi ya, saya peduli dengan kondisi bangsa kita.

20 comments:

timmyguy said...

Hemm betul Fay....
kadang2 ketemu orang2 dibalik layar jawabannya begitu.....
sepertinya mereka cuma mau uang saja tidak ada kepedulian dan tanggung jawab sosial sama sekali...malah dijawab begini "kalau mau cari pendidikan panggil guru" such a narrow and closed minded.....
yang dibangga2kan kenal sama artis ini itu, party sana sini....nggak berbobot sama sekali....

Anonymous said...

Tapi kalo kita lihat , memang acara2 TV di Indonesia sekarang porsinya sangat sedikit untuk mendidik jiwa bangsa....
Apalagi tayangan2 yang dikhususkan bagi para anak kecil juga, rasanya kurang berbobot, tidak seperti di LN...yang bisa memberikan channel2 khusus untuk para anak dan saya rasa isinya cukup mendidik, saya juga disini tidak membanggakan LN, tapi ada baiknya jika bangsa kita apalagi para pengusaha yang bergerak dibidang pertelevisian ...melihat hal2 yang positif dari negara lain. Mudah-mudahan harapan saya,,,negara kita bisa bangkit lagi,,,,tidak buta akan informasi yang ada....

Anonymous said...

Tapi kalo kita lihat , memang acara2 TV di Indonesia sekarang porsinya sangat sedikit untuk mendidik jiwa bangsa....
Apalagi tayangan2 yang dikhususkan bagi para anak kecil juga, rasanya kurang berbobot, tidak seperti di LN...yang bisa memberikan channel2 khusus untuk para anak dan saya rasa isinya cukup mendidik, saya juga disini tidak membanggakan LN, tapi ada baiknya jika bangsa kita apalagi para pengusaha yang bergerak dibidang pertelevisian ...melihat hal2 yang positif dari negara lain. Mudah-mudahan harapan saya,,,negara kita bisa bangkit lagi,,,,tidak buta akan informasi yang ada....

Anonymous said...

Kalo di dunia bisnis sekarang baru digalakkan 'corporate social responsibility (CSR)', yang sesungguhnya tidak hanya berupa kebaktian sosial ataupun pengobatan masal, tapi lebih mengintegrasikan secara stratejik aspek sosial dalam misi organisasi. Mungkin konsep CSR ini bisa dibawa ke dunia entertainment juga ya?

beLLboy said...

wah jadi penasaran nih tentang acara apa...klo ketemu di demajors cerita2 donk....hihihihi...

Anonymous said...

Iya mbak Fay, saat ini kayaknya makin bnyk aja yang ngak edukatif, kan edukatif ngak harus yang formal kayak TVRI gitu.. malah sekarang banyak yang duplikasi temanya...jadi makin males nonton, heheh tapi jadi suka ngeblog..

oh ya , kmrn waktu PB07 ngak jadi foto bareng sm mbak...:-(.. padahal temen2 yang laen abis bubaran pada foto bareng katanya....

eh ya.. katanya ngelola 11 blog yah...apa aja URLnya ?

Arham
Road-entrepreneur.com

RMS Noor HPD said...

Yah, begitulah fay. Beberapa pengusaha entertainment cuma ada duit di kepala mereka. Asal untung. Harusnya karena memang televisi itu adalah media yang banyak diakses masyarakat, pengusaha entertainment harus bisa mengedukasi masyarakat melalui hiburan yang disajikan.

Anonymous said...

Hapuskan acara sinetron dari televisi kita!!!!!!!!!!
sama sekali gak mendidik!!!!!!!!

Anonymous said...

Benar, banyak acara mendidik yg bisa dikemas menarik sebenarnya (ini harusnya dipikirkan oleh PH).
Di LN banyak acara mendidik spt misalnya matematik, program belajar bahasa(yg segmennya anak kecil sampe dewasa), dikemas sedemikian menarik, sehingga tidak hanya menghibur tapi juga mendidik.

Semoga di Indonesia juga bisa mengikuti hal itu. Tapi saya sempat baca ttg TV-E, apakah acaranya mendidik?

Maylaffayza said...

To Dardiri; ha..ha...waduhh...kamu ngamukk:) Tapi memang sebagai masyarakat ya kita bisa membuat pilihan, ya itu kekuatan masyarakat

Maylaffayza said...

To Timmyguy: iya sayang banget yach. Paling kalau dari orang tua, bisa memperketat aja pilihan cara di tivi yang bisa di tonton anak-anaknya. Selebihnya anak-anak bisa dialihkan ke hobby lainnya. Ya kalau buat kita-kita yang bukan anak-anak lagi, ya kita bisa memilih apa yang bagus dan apa yang tidak pas buat kita. Hal-hal simple bisa kita lakukan, tapi aku yakin hal simple itu justru punya arti banyak.

Anonymous said...

cie..cie..cie..
Mas Dardiri marah ni ye....
Pret......
kata-kata inilah yang membuat keponakan-keponakan saya dilrang nonton sinetron.....
bagi para orangtua harus ekstra hati-hati memperhatikan tontonan anak-anaknya.....
yach karena kondisi yang disebutkan mbak may diatas...

SUPERHERU MANIA said...

Eeyalaah mbak Fayza....apa sih acaranya ya...sampe segitunya sampeyan mencak2....yoo wis...keep the spirit. Anda sendiri sudah unik dengan memilih biola sebagai senjata "pencari" nafkah...tambah lagi dengan sikap Anda yang concern sama moral bangsa, akan membuat Anda semakin unik. Good luck....ditunggu album yah...

Maylaffayza said...

Hi superheru not superman mania:) Enggak lah, ini bukan mencak-mencak. You don't want to know when I am mencak-mencak..ha..ha.
Sip, terimakasih supportnya, stay blogging!)

Atrix said...

ada benernya pendapat mu Fay, dibilang market "penonton" oriented acara2 tv skrg bisa iya bisa juga tidak

iya, karena mengejar rating acara tv mereka
nggak, karena sama sekali gak kasih manfaat buat yg nonton

1 hal yg menarik acara2 tv kita itu, "borjuis" kah? "glamour" kah? perlu diinget sebagian besar rakyat ini masih hidup pas2pas-an koq dikasih tayangan "cerita ttg idup orang2 berduit, cerita penyiksaan, terutama eksploitasi anak2" serem mau jadi apa negara ini.

well, that's my brief oppinion lho, no offense buat yg baca comment q ini nantinya, moga kita bisa refresh our mindset mulai sekarang.

@atrix.or.id

Anonymous said...

Bukannya ngamuk cuman agak sebel aja ngeliat acara TV yang isinya cuman kayak gitu terutama sinetron yang gak mendidik....

Maylaffayza said...

To Dardiri: ngamuk juga gak apa2kok, buat aku, kamu mempunyai kepedulian. Really, peduli itu bagus, dari pada pasif, diem2 tapi ujungnya rusak,)Ngamuk pun pantes aja, sah aja, kamu punya sense of belonging yang tinggi terhadap keadaan, dan itu sama sekali gak jelek:)

Anonymous said...

hehehehhe dardiri dipuji mbak may niye...
ati-ati lho...
ntar gak bisa tidur piye????
pi gak papa lah... sekali-kali..
daripada gak pernah ada yang muji...
wakakakakkakaak

Unknown said...

cuman mo nanya aja... mbak may punya ide program tv yg mendidik? soalnya saya punya temen produser yg bener2 gak bisa bikin program tv lagi karena takut dianggap ikut andil "mendorong" mental bangsa... ke belakang... hehehe

Anonymous said...

memang banyak tayangan televisi yg kurang mendidik, tetapi apa kita bisa komplain ? lha wong gratis. Jadi kita sebagai penonton harus pintar memilih yg mana baik utk ditonton.