Wednesday, October 31, 2007

Ya, saya peduli

Saya baru pulang..tadi ada shooting untuk sebuah acara. Tidak, saya tidak perform..tapi saya disitu sebagai tamu di acara tesebut.

Kadang..atau bahkan sering saya berpikir khawatir, gimana negara kita mau maju, jika acara-acara di tivi kurang mendidik. Maksud saya, banyak acara yang di tayangkan yang malah merusak mental bangsa. Banyak hal dibuat bodoh. Dan saya jujurnya ngeri melihat manusia kita nanti akan seperti apa jadinya.Media, adalah alat yang sangat powerful untuk masyarakat. Jika isi yang di tayangkan sifatnya merusak mental manusia, lalu setiap hari di cekoki begitu..apa enggak rusak mental bangsa kita? Maksud saya, mbok ya yang imbanglah...tapi semakin lama kok saya lihat terlalu banyak hal yang mebuat mental bangsa makin terbelakang.

Saya pikir bersifat mendidik itu gak perlu berat-berat kok...ada porsinya masing-masing. Kita bisa kok menyuguhkan sebuah entertainment tanpa harus membodohi bangsa. dan itu gak perlu gimana-gimana amat padahal, cukup dengan menjaga isi dari entertainment tersebut,baik secara mikro ataupun makro.Bisa lah, dan itu tidak mengurangi komersialisme kok (oke pastinya akan ada pengaruh, tapi jika semua pihak punya sikap, komersialisme pun akan mempunyai standard baru)..saya tahu bahwa kita para pebisnis di dunia entertainment harus membuat profit. Namun saya merasa pasar yang membentuk juga adalah dari produsennya. Walaupun produsennya juga bisa aja lempar bola bilang: "lah..inikan maunya pasar?"..tapi produsen tetap punya andil dalam hal ini. Kita yang berdiri sebagai konsumen pun, ya pro aktif, dalam arti kita bisa memilih untuk membentuk karakter pasar yang baik, yang mendidik, yang menginginkan bentuk entertainment yang positif. Lalu kemudian 2 pihak ini saling mendidik. Nah, jika sudah sadar itu, maka keduanya harus aktif, hingga suguhan entertainment semakin baik bobotnya. Tapi jika tidak kedua pihak yang sadar, maka siapapun yang sadar ya harus pro aktif.

Saya bukan ahli, bukan juga siapa-siapa..tapi saya khawatir, sangat khawatir, mental bangsa kita ini akan seperti apa. Dan saya tidak ingin kita pasif, menunggu dunia berubah. Dunia tidak akan berubah, jika kita tidak menjadi duta perubahan tersebut. Jangan menunggu seseorang membawakan bunga, tapi tanamlah kebun sendiri. Jangan hanya meminta, tapi jadilah manusia yang memberi. Yang pro aktif..orang Tuhan udah ciptakan kita sebagai manusia yang berkuasa kok....pakailah kemampuan kita untuk hal-hal yang positif, mulailah dari sekarang.

Yah...ini hanya curahan hati saya saja...sebagai seorang pekerja entertainment.
Setuju atau tidak setuju dengan pendapat saya, saya tidak apa-apa.Tapi ya, saya peduli dengan kondisi bangsa kita.

Tuesday, October 30, 2007

Menentukan harga jual cd saya

Saya tadi meeting dengan satu pihak, untuk menentukan harga jual cd. Saya memang tidak mau mahal-mahal. Saya ingin masyarakat bisa menikmati hasil kerja saya, mampu membeli musik saya. Saya berpendapat, siapapun berhak menikmati musik saya. Saya ingin bisa membagi kebahagiaan ke masyarakat, melalui musik saya. Saya ingin memberikan inspirasi dan kekuatan, dari musik saya. Saya ingin, musik saya jadi sinar di hati siapapun, terlebih jika bisa memberi arti dan mempengaruhi kehidupan pendengarnya.

Di satu sisi, saya ingin profesi dan hasil intelektual saya dan team saya, dihargai. Terlalu murah pun tidak baik. Terlalu murah malah juga bisa jadi tidak mendidik masyarakat, akhirnya karya yang dibuat secara profesional, kerja yang dilakukan dengan pengetahuan, skill, modal dan jam terbang tinggi, malah akan dihargai minim. Masyarakat jadi tidak tahu apa-apa tentang berapa banyak modal, persyaratan produksi dan kerja profesional yang dibutuhkan dalam membuat musik. Musik itu bukan hanya sekedar genjrang-genjreng. Musik adalah sebuah bidang, dan musisi adalah sebuah profesi, dimana profesionalisme-nya sama seperti bidang lain.

Saya, sejauh ini saya melangkah, ingin memajukan apresiasi musik masyrakat, ingin memajukan musik Indonesia, ingin memberi masyarakat musik yang berkualitas, dan ingin mengangkat derajat musisi di industry musik, maupun pandangan terhadap musik dan musisi dimata masyakarat, juga mengangkat musik Indonesia ke dunia internasional. Mengangkat kredibilitas musisi Indonesia di mata international, dan ini untuk semua musisi, khususnya instrumentalist.
Jadi harga, adalah sesuatu yg penting. Kembali lagi, harga, bukanlah sekedar mengenai uang. Buat saya, harga, adalah sejauh mana sesuatu layak dinilai. Ini mengenai nilai, yang tentunya kembali berkaitan dengan banyak hal.
Jadi itulah semua pertimbangan saya terhadap penentuan harga cd saya nantinya. Kadang ada yang berjalan lebih cepat dari logika, yaitu instinct..dan jujur aja, sekarang ini instinct saya banyak berbicara.

Jadi, malam ini, harga cd saya sudah di putuskan. Berapa? Masih rahasia dooong:) (sebaiknya sekarang ini belum saya cerita'in...he...he...he..)

Menulis thank you notes dan credit tittle di album saya

Akhirnya, saya menulis credit tittle dan thank you notes di album saya. Saya sudah memilih distributor yang akan memegang hak distribusi album saya,dan kita sedang akan finalyzed pasal-pasalnya..sejauh ini, semua baik-baik saja. Pihak distributor ini tentunya dipilih dari professionals yang passionate di bidang musik dan music industry.

Jadi, sejak kemarin, saya menulis thank you notes dan credit tittle untuk di cantumkan dalam album saya. Kemarin malam art director saya, Dedidude, sms saya kalau pengerjaan art work nya sudah 80% dan menunggu credit tittle dan thank you notes dari saya.

Saya agak terhenyak sedikit saat menulis thank you notes, karena begitu banyak manusia yang masuk ke dalam kehidupan saya, yang men-support, dan berjuang untuk saya. Saya agak bingung menuliskan siapa saja, karena buat saya terlalu banyak nama yang saya ingin ucapkan terimakasih. Saya baru sadar, bahwa pencapaian seseorang adalah pencapaian semua orang yang terlibat dengan si orang tersebut. Bahwa kesuksesan seseorang benar-benar tidak lepas, dari support, dan bantuan segambreng manusia.
Saya menulis thank you notes, untuk orang-orang yang punya belief terhadap saya.

Saya juga agak terdiam saat saya berpikir, dari sekian jauh perjalanan saya, akhirnya saya menulis thank you notes untuk album saya. Someday, saya akan menulis speech untuk menerima award..someday soon:) Itu harapan saya.
Tapi biarlah sekarang saya menikmati dengan apa yang saya punya sekarang.
Saya takut ada yang terlewat dalam thank you notes dan credit tittle dalam album saya, oleh karenanya saya bilang ke art director saya, thank you notes menyusul, karena kadang ke esokan harinya saya baru teringat bahwa ada yang belum saya tulis.

Menulis thank you notes ternyata adalah saat untuk me- reflect sudah sejauh mana kehidupan kita dan seberapa banyak orang-orang yang telah menyayangi, mensupport, mempercayai, berjuang dan berkorban bersama kita dalam perjalanan mencapai kesuksesan.

Friday, October 19, 2007

Maafin saya yaa...

Lebaaraan!
Lebaran dengan semua kehebohannya..pembantu, pulang kampung, macet, libur, lalu orang-orang ada yang sudah masuk kantor lagi di hari ke 4, ada yang seminggu setelahnya.
Oh ya...Minal aidin Wal Faidzin ya. Maafin saya, saya pasti pernah berbuat salah.
Saya sendiri lebaran hari ke dua, sudah harus melakukan pekerjaan lanjutan dari semua kelengkapan untuk me-release album. Jadi di sela-sela kunjung-mengunjungi, saya sempat-sempatnya melakukan pekerjaan dengan laptop bersama manager saya di Cilandak Town Square untuk membuat proposal dan lainnya. Cari cafe yang ada free wifi. Setelah itu berangkat lagi untuk silaturahmi. Jadi lebaran saya benar-benar kejar-kejaran dengan pekerjaan. Saya sendiri tidak suka libur berlama-lama...mungkin saya tidak pernah libur. Soalnya saya senang pekerjaan saya, dan saya bisa menentukan waktu bekerja saya . Libur buat saya akan garing kalau tidak jelas mau ngapain dan kemana..jadi mending saya melanjutkan pekerjaan yang toh buat saya menyenangkan walaupun ya tetap namanya kerja memusingkan. Memutar otak itu bikin kita selalu aktif. Ya gak harus selalu serius juga sih...Yang penting apapun dinikmati.
Saya beruntung tidak berkampung, lahir dan besar di Jakarta. Semua keluarga pun di Jakarta.Rasanya lebih ringkes aja. Tapi memang ada yang cerita kalau pulang kampung itu seru. Saya sendiri tidak pernah merasakan...jadi ya baik-baik aja.
Tiap Lebaran hampir sama ritualnya. Tapi kali ini saya ingin lebih bersungguh-sungguh minta maaf jika ada kesalahan..gak cuma di bibir aja minta maaf, tapi di hati.Yang penting kan dari hati.
Jadi sekali lagi, dengan segala kerendahan hati saya, saya mohon maaf atas semua perbuatan dan perkataan yang tidak menyenangkan, saya pasti tidak luput dari kesalahan. Mohon maafkan saya, mohon bukakan hati untuk pintu maaf.
Semoga, sekarang dan selamanya, kita bisa lebih menjalani hidup ini dengan cinta.

Minal Aidin wal Faidzin. Maaf lahir dan batin, bagi semuanya, bagi yang merayakan lebaran maupun bagi yang tidak merayakan..Afterall, memaafkan adalah universal bagi semua orang:)

Monday, October 08, 2007

Kereta panjang daftar urusan untuk album saya dan ujungnya hanya Tuhan yang tahu

Seperti biasa. Kepanikan demi kepanikan.
Urusan showcase serta proposalnya, surat penawaran kerjasama serta sponsor untuk showcase.
Urusan ring back tone dan semua content provider yang punya bentuk kerja sama yang berbeda-beda
Daftar semua media cetak, infotainment, websites, tv dan radio, serta semua bentuk kerjasamanya yang juga beda-beda. Barter promo serta semua negosiasinya
Memilih warna background untuk cover, set meeting dengan team artistic
Mengontak semua yang bisa saya kontak
Mengurus kontrak dengan distributor
Rasanya never ending kerja dalam management. Saya tidak kerja sendiri, don't get me wrong. I have manager. Tapi saya juga harus tetap turun tangan,karena bagaimanapun semua harus bisa dilakukan..apapun yang dibutuhkan harus dikerjakan. You just have to give what it takes.
Jadi producer itu tough sekali ya. Ini adalah pertamakalinya saya menjadi producer dan music director. Lebih banyak kerja kerasnya dibanding rasa bangganya. Mungkin bangganya jika saya nanti musiknya akhirnya bisa dinikmati masyarakat, dimanapun di muka bumi ini.
Saya jujur stres juga sama semua ini karena ini hal besar buat saya. Sudah 21 tahun saya menekuni biola, 7 tahun dalam showbiz, dan akhirnya saya mengeluarkan album. Semakin keujung, saya semakin mengalami berbagai ketakutan. Takut ini dan itu. Kembali lagi, saya self produced, producernya saya. Jadi hidup matinya di saya.
Teman saya sempat main ke apartment saya, memperdengarkan album terbarunya atas perjuangannya selama 5 tahun untuk bisa menelurkan album. Saya mengerti rasanya. Jujur, saya mengerti. Tidak ada yang lebih mengerti hal ini kecuali sesama musisi. Semua perjuangan dan cita-cita. Perjuangan yang biasa dimulai mimpi dan belief. Perjuangan yang di warnai pengorbanan, latihan musik sejak kecil, dan mulai kerja keras menabung untuk modal, kerja keras mencari team yang tepat, belum kalau teamnya bubar jalan di tempat.
Lalu masih kerja keras membuat konsep musik, kerja keras lagi rekamannya yang biasanya berhenti ditengah jalan menunggu keuangan membaik. Belum lagi masih mengalami rejection di sana-sini, musti nangis darah dulu, mungkin tidak ada yang percaya dengan musik mereka,lalu bangkit lagi, aransemen ulang, rekam ulang, uang lagi, another rejection, mulai lagi lalu begitu lagi diulang-ulang sampai akhirnya mendapatkan deal untuk tempat berlabuh dengan segala kelengkapan investor, promo dan media partner.
Beginilah rata-rata perjuangan musisi atau artist. Tidak banyak yang berani menjadi musisi atau artist tapi banyak juga yang ingin menjadi musisi dan artist.
Ada yang beruntung, ada yang tidak. At the end, cuma Tuhan yang tahu.

Friday, October 05, 2007

Apa yang menjadi kemewahan bagi musisi?

Apa yang menjadi luxury bagi musisi? Apa yang membuat musisi merasa musisi?
Di mata saya pribadi yang jadi kemewahan bagi musisi adalah bahwa
1. Bisa berkarya tanpa di dikte dan menumpahkan semua perasaan di karyanya
2.Karyanya di hargai bukan sebagai 'barang' tapi ya sebagai..KARYA

Ini yang saya alami dan yang saya lihat dan dengar dari kawan-kawan musisi. Saya beruntung bisa mewujudkan dengan berdarah-darah, karya dalam album saya nantinya yang memang murni tanpa dikte. Kasihan musisi yang harus menjadi diri orang lain, karyanya sengaja dibikin mirip musik orang lain, just because itu yang laku. Padahal ya kalo yang buat orang lain..ya belum tentu laku dong. Kan awalnya laku itu karena memang jiwa pembuatnya orisinil (terlepas bahwa dia punya idola yang mempengaruhi karyanya)..tapi pastinya pengarang aslinya kan membuat langsung dari jantung hatinya...(kenapa jantung hatinya..karena gak cuma pakai perasaan, tapi dengan seluruh hidupnya..jiwa raganya. Begitu ya? Ya tanya aja sama musisi yang udah lama berjuang di bidangnya)

Tapi apakah karya saya akan diperlakukan sebagai karya atau barang, tergantung orang yang melihat. Ada banyak orang yang saat berbisnis tetap memperlakukan dan menghormati serta menghargainya sebagai karya, namun juga ada yang seperti barang jualan yang tidak ada harganya...Saat berbisnis, karya ini menjadi barang atau komoditi. Well, kadang saya merasa itu sudah tidak fun lagi jika karya sudah tidak di hargai atau dihormati sebagai hasil intelektual. Memang itu bisnis, tapi hati kecil saya kadang suka miris.."aduuuhh Pak, itu bukan barang Pak...itu karya. Hasil pemikiran dan perasaan orang. Bikinnya berdarah-darah pak. Pake hati, pake uang, pake otak, pake latihan, pake belajar" begitu dalam hati saya. Saya mengerti bahwa dalam bisnis perasaan memang harus dikesampingkan, nah itulah menariknya. Saya harus bisa memilah kapan perasaan , kapan logika. Padahal kembali lagi, dalam berlogika kan ada hati nurani di dalamnya:)

Tapi boleh jujur enggak?
Kalau boleh sih, saya tetap memilih untuk di hargai sebagai karya:)
Boleh kan:)

Thursday, October 04, 2007

Mengurus showcase dan semua deal untuk album saya

Pagi ini saya cukup panik mengingat terpotongnya hari kerja karena lebaran yang berarti semua urusan album saya harus dibuat secure, jelas. dan ini berkaitan dengan kapan harus menyerahkan artwork, kapan harus mulai duplikasi, berapa lama proses duplikasi daaaan lain-lainnya.Karena saya berencana album di release ke pasar akhir October atau awal November jadi ini cukup sensational buat saya. Tentunya semua tetek bengek dealing, negosiasi, penjajakan sudah tidak bisa lama-lama, TAPI saya dan management tetap selektif. Penjajakan, dealing dan negosiasi ini hal yang time consuming karena di dalamnya semua pihak ikut mendewasakan diri (ciyee..). Dalam arti kedekatan yang dibangun secara personal itu penting. Saya orang yang bekerja dengan hati, begitupun manager saya. Jadi bekerja dengan pihak-pihak yang mempunyai hati itu penting. Nah pagi ini saya cukup kaget berpikir waduhh sebentar lagi ya?! Gubrakk.

Sementara dealing join production dengan salah satu distributor yang sudah lama di jajaki, sudah hampir secure, karena pada dasarnya kita di pihak yang equal. Itu yang saya suka dari distributor ini..(ehmm..mungkin mereka membaca ini...halo mas dan pak:) Mereka hatinya masih bersih, ramah, dan tidak sombong..jagoan lagi pula pintar.Hey..hey..si booy.
Diluar itu saya panik karena harus membereskan urusan showcase saya yang akan dengan kick ass nya terselenggara di bulan November. Lalu mengurus ring back tone, lalu mengurus sponsor..ampuuun,)

Jadi....beginilah kalau mau maju dengan independent.Apalagi jika Anda self employed alias entreprenuer dan juga pioneer.. Dalam bidang apapun.. ya kerja lebih keras, tapi yang penting lebih pintar. Tekad kuat, dan harus berani, walaupun kadang harus menentang hal-hal yang umum atau standard. Ya ini semangat entrepreneur. After all, entreprenuer- lah yang merubah dunia:) plok...plok..plokk +(tepuk tangan)+

Wednesday, October 03, 2007

Bekerja on line

Saya baru saja menambahkan blog terbaru saya di Blogspot, nama blog saya tersebut adalah Technoratti, http://cyberviolinist.blogspot.com Kenapa saya sampai khusus membuat blog tersebut, karena niat saya membagi pengalaman dalam dunia on line. Seperti yang sudah pernah saya ceritakan, bahwa di sela-sela kesibukan saya, hobi saya adalah blogging.Namun tidak hanya blogging, banyak sekali hobi yang saya lakukan dengan internet. Karena semakin lama saya menyadari bahwa kita bisa memiliki pekerjaan tanpa harus berkantor (kalau saya sih memang tidak pernah berkantor..kantor saya ya studio apartment saya ini) dan dapat menghasilkan uang dengan on line di internet, saya semakin tertarik membahas dan memperdalam hal ini. Kenapa? Karena masa depan kehidupan manusia ada di teknologi. Waktu semakin mahal, dan semua orang ingin bekerja on line, semua orang ingin bisa bekerja dimana saja, ingin bisa selalu mobile.

Coba bayangkan jika kita punya pekerjaan dari on line jobs, bisa saja kita bekerja dirumah, atau sambil nongkrong di cafe, atau sambil jalan-jalan ke Bali..tapi tetap dapat extra income. Wah, that is very liberating! Bayangkan ibu-ibu rumah tangga yang tadinya wanita karir dan telah menjadi desperate house wife karena harus berhenti bekerja dan mengurus anaknya dirumah, tiba-tiba bisa tetap bekerja dari rumah dengan penghasilan dollar, sambil mengurus anak, dan di sela-selanya masih sempat pergi ke spa! How very liberating indeed. Jadi blog saya tersebut cuma ingin berbagi saja, siapa tahu, ada yang terdorong dan jadi bersemangat mendalami bidang melalui on line jobs yang di tawarkan di berbagai website:) Kalau mau bergabung, berbagi, diskusi, ngobrol, silahkan click saja:)

Tuesday, October 02, 2007

Claim asuransi mobil itu lama ya..

Mungkin sempat dengar berita di infotainment kalau saya tabrakan ya? Sampai detik ini saya masih mengurusnya dengan perusahaan asuransi mobil saya. Aduh.. lama ya urusannya. Harus begitu ya? Kadang kalau dipikir, sudahlah selalu membayar asuransi, lalu giliran tertimpa musibah, yang seharusnya dipermudah, tapi urusannya lamaaaaa sekali. Jadi rasanya sudah jatuh tertimpa tangga. Apa sih yang membuatnya menjadi lama? Apa di mana-mana itu pasti lama ya? Lalu apa ada asuransi mobil yang mengurusnya cepat?

Malam ini...

Saya tadi meeting dengan manager dan supporting team saya dengan 'pihak kedua' dan 'pihak ketiga' untuk membicarakan program promo di album saya. Wah pusing juga ya..Mata saya mulai pusing melihat angka-angka bermunculan. Ha..ha..Walaupun sebetulnya langkah yang di lakukan memang standard dari program kerja untuk promo. Aduh saya pikir masih segambreng pekerjaan yang harus di lakukan dalam me-release album perdana saya ini.

Saya semakin sadar, banyak hal yang menjadi pembelajaran yang sangat tough yang saya beserta management saya jalani. Jika melihat saya melihat Maylaffayza sebagai sebuah brand, ada hal penting yang harus menjadi dasar dari semua langkah dan strategi bisnis. Yaitu core value. Apa core value dari brand Maylaffayza? Jika Maylaffayza adalah sebuah brand yang selama 7 tahun telah being true to her core essence, berarti strategi bisnis nya pun harus menempuh hal-hal yang jujur dengan value yang di anut Maylaffayza. Berarti, semua langkah strateginya, tidak bisa lepas dari value dan core essence yang telah di angkat Maylaffayza selama ini, dan bahwa jika brand Maylaffayza adalah brand yang independent baik secara musik maupun secara sosok, relevansinya adalah tidak cocok jika menempuh jalur yang total dengan jalur main stream. Jika value dari Maylaffayza dan album ini adalah tentang liberty, tentang liberating our self, berarti dalam semua langkah bisnis nya pun, harus liberating. Tidak pas lagi hal-hal yang main stream, umum dan konservatif jika itu diterapkan 100%, karena itu sudah menentang dari core value Maylaffayza-nya itu sendiri, ya entah itu brand, figur, maupun product. Akhirnya ya tidak mengena secara bisnis.

Disinilah betapa sebuah produk atau brand itu benar-benar harus tau filosofi dasarnya apa. Apa sih nilai dasar yang di anut? Apa sih belief-nya? Saya memandang cd yang akan saya release nanti bukan sekedar produk jualan cd. This is not about a cd. This is about Maylaffayza with an -ism. The essence and ingredients of my music is about liberty. My music is about a belief. Therefore, menurut hemat saya, segala langkah yag akan di ambil management saya harus bersifat mandiri..independent, liberating, think out of the box.

Saya pikir ini sangat penting. Being true to our self, itu bukan hanya dalam kehidupan sehari-hari, tapi dalam keputusan bisnis pun penting sekali. Sama seperti kalimat 'know who you are'..buat saya dalam bisnis pun juga demikian. I rest my case.
Good night, I am going to sleep.

Monday, October 01, 2007

Siang ini..

Kadang saya pikir, banyak hal itu aneh. Masa puasa ini, banyak sekali ujiannya..tapi itu bukan hal yang aneh. Tapi saya baru sadar, setiap kali saya kesal akan sesuatu, kadang begitu kesalnya sampai saya pikir saya tidak perlu puasa, karena percuma..saya kadang berpikir: batal saja..batal saja... Tapi justru yang terjadi kebalikannya: saya semakin gengsi untuk batal. Ha. Ha.

Mungkin di satu sisi, seberapapun kesalnya saya dengan suatu keadaan, di sisi lain, saya merasa gengsi, dalam hati saya "masa kamu hal begini aja bikin batal puasa. Gak pantes ah. Hal ini gak seberarti puasa kamu dan diri kamu. Gak segitu berharganya sampe puasa yang udah kamu jalanin sampe harus batal". Begitu saya pikirnya. Ada benarnya juga kalau saya berpikir begitu. Rasanya makin lama, makin tidak ada hal yang begitu pentingnya sehingga harus membatalkan puasa saya. Gengsi dong ah..

Punya pride jika di arahkan untuk memacu suatu hal yang positif hasilnya ternyata memuaskan. After all, saya harus menghormati diri saya. Saya berjanji untuk puasa dan memperbaiki diri, dan saya tidak akan membiarkan apapun di dunia ini memberhentikan saya. So there you go:)

Pagi ini..

Here I am..pagi ini saya sudah beberapa jam mengecek semua blog saya serta semua project saya kedepan, yang tidak jauh dari show, serta semua proses peluncuran album saya yang di release setelah Lebaran ini. Tapi karena saya menghabiskan banyak waktu meng up date semua urusan management saya di depan komputer, ada ketertarikan saya terhadap on line job yang sedang saya pelajari akhir-akhir ini. Menurut saya ini masa depan yang sangat baik. Dan dari sisi saya sebagai wanita, saya menghayal bahwa saya bisa tetap berkarir dan juga someday berkeluarga tanpa keduanya saling menghalangi. Dengan memiliki on line job, saya bisa work from home, or from anyhwhere in this world..and yang paling penting, earning income dimanapun saya berada! Don't you think it is a great idea? Imagine misalnya saya travel aroundthe wrold, dan di sela-selanya masih bisa melakukan pekerjaan melalui internet dan tetap dapat income. Wah..senang sekali. I imagine I can get rich by doing so;)
By the way, profesi utama saya ada dalam music field. Dimana saya bekerja sebagai violinist-singer, as well as music producer dan music director. Jadi banyak pekerjaan saya yang saya lakukan di rumah. Saya hanya keluar rumah jika meeting, shooting, pemotretan. Selebihnya semua management saya di up date dari rumah. Berdasarkan itu pula saya ingin sekali meniti karir saya yang lainnya dan mulai research mengenai on line job yang sangat banyak jenisnya. Mungkin kita bisa berbagi disini:) anggap saja ini ajang berbagi..on line jobs for dummies:) Who wants to share?