Friday, October 05, 2007

Apa yang menjadi kemewahan bagi musisi?

Apa yang menjadi luxury bagi musisi? Apa yang membuat musisi merasa musisi?
Di mata saya pribadi yang jadi kemewahan bagi musisi adalah bahwa
1. Bisa berkarya tanpa di dikte dan menumpahkan semua perasaan di karyanya
2.Karyanya di hargai bukan sebagai 'barang' tapi ya sebagai..KARYA

Ini yang saya alami dan yang saya lihat dan dengar dari kawan-kawan musisi. Saya beruntung bisa mewujudkan dengan berdarah-darah, karya dalam album saya nantinya yang memang murni tanpa dikte. Kasihan musisi yang harus menjadi diri orang lain, karyanya sengaja dibikin mirip musik orang lain, just because itu yang laku. Padahal ya kalo yang buat orang lain..ya belum tentu laku dong. Kan awalnya laku itu karena memang jiwa pembuatnya orisinil (terlepas bahwa dia punya idola yang mempengaruhi karyanya)..tapi pastinya pengarang aslinya kan membuat langsung dari jantung hatinya...(kenapa jantung hatinya..karena gak cuma pakai perasaan, tapi dengan seluruh hidupnya..jiwa raganya. Begitu ya? Ya tanya aja sama musisi yang udah lama berjuang di bidangnya)

Tapi apakah karya saya akan diperlakukan sebagai karya atau barang, tergantung orang yang melihat. Ada banyak orang yang saat berbisnis tetap memperlakukan dan menghormati serta menghargainya sebagai karya, namun juga ada yang seperti barang jualan yang tidak ada harganya...Saat berbisnis, karya ini menjadi barang atau komoditi. Well, kadang saya merasa itu sudah tidak fun lagi jika karya sudah tidak di hargai atau dihormati sebagai hasil intelektual. Memang itu bisnis, tapi hati kecil saya kadang suka miris.."aduuuhh Pak, itu bukan barang Pak...itu karya. Hasil pemikiran dan perasaan orang. Bikinnya berdarah-darah pak. Pake hati, pake uang, pake otak, pake latihan, pake belajar" begitu dalam hati saya. Saya mengerti bahwa dalam bisnis perasaan memang harus dikesampingkan, nah itulah menariknya. Saya harus bisa memilah kapan perasaan , kapan logika. Padahal kembali lagi, dalam berlogika kan ada hati nurani di dalamnya:)

Tapi boleh jujur enggak?
Kalau boleh sih, saya tetap memilih untuk di hargai sebagai karya:)
Boleh kan:)

8 comments:

Anonymous said...

kalau boleh iri, kenapa saya gak bisa seperti kamu?
so.... sukses buat May....
Syukuri dan kembangkan terus bakat Anda...
Tak tunggu albumnya yach....
pi jangan ampe blognya gak di update lho......
:-D

bublebabes said...

Kalau boleh usul, ganti template-nya yang lebih prof ! Kayak punya saya di http://agloco-indonesia.blogspot.com


Silakan liat-liat deh...

Maylaffayza said...

Iya aku udah liat2:) Thanks yach:)

Anonymous said...

mencermati tulisan anda soal kemewahan musisi, menyingung soal karya atau barang. ya, gak bisa mungkir...saat apapun masuk dalam ranah komersial, ya bakalan kena imbas marketing trus ya di sebut produk dan...mentahnya orang bakal ngeliat itu sebagai barang. tapi jangan optimis mbak, masih banyak yg akan tetap memaknai karya sebagai karya, selama anda berkesenian untuk mencurahkan perasaan anda sejujurnya dan sikap anda setegas-tegasnya...mari mbak berkesenian selama air seni dikandung badan...sukses, btw aq lagi belajar biola lo...ingin bisa, kemaren beli biola murah merek giusseppi..lumayan sekaran lagi lenturin jari belajar vibrato...ditunggu album barunya, aku mulai bosen dengerin david garett..ok, piss

Anonymous said...

bagiku nama seseorang akan diingat melalui karya2-nya
jangan menjadi orang terkenal tapi jadilah orang yang ternama

Maylaffayza said...

Jadilah orang yang besar, itu yang aku selalu ingat , salah satu nasihatku ari guru dan 'ayah'ku, Idris Sardi. Orang yang besar itu orang yang berarti bagi kehidupan:) terkenal hanyalah salah satu impact, sementara tujuannya adalah memberi arti dalam kehidupan:) Aku memilih musik sebagai jalanku untuk memberi kontribusi bagi hidup.

Maylaffayza said...

To Abet, thank you commentnya. Aku sadar sepenuhnya, industri adalah tempat dimana people make money. Cuma aku berharap, ada rasa respect terhadap karya, itu adalah hasil intelektualitas. Sama dengan semua deal business, adalah hasil dari intelektualitas as well. Bahwa at the end, we have to earn revenue, that's part of business. Saya senang disini di support teman-teman. Ayo, latihan biolanya yang rajin ya Abet:)

timmyguy said...

keep your faith Fay....
G percaya bahwa karya yang seharusnya dibuat dengan hati, jiwa, hidup segenap tubuh, jiwa dan roh. Itu style dan personal...
Kalo kita tetap komitmen dan terus berjuang satu waktu pasar akan terbentuk dengan sendirinya kok....pasar itu bisa dibentuk meski butuh perjuangan ekstra dan waktu.....
Tapi untuk sebuah mimpi kita, khususnya orang desain, tahu rasanya pengorbanan dengan darah, airmata dan keringat hehehehe, tapi toh kita bisa lulus kuliah desain kan