Sunday, December 30, 2007

Liberate yourself!

Yang paling penting itu kita hidup adalah tujuan. Tujuan itu yang bikin kita jadi termotivasi.. terlepas dari semangat atau enggak semangat. Motivasi itu yang bikin kita harus menuju arah tertentu. Saya sempat bingung loh 2008 saya mau apa. Karena buat saya 2008 album saya release, dan rasanya banyak sekali yang memotivasi saya untuk maju..harus maju. Karena banyak, saya sendiri sudah bingung dengan apa yang saya inginkan..soalnya semua hal yang berhubungan dengan perkembangan karir dari album saya di tahun depan, tentunya saya inginkan. Tapi tetap saja ada yang saya pertanyakan: apa sih yang kamu mau selain kesuksesan album dan show?

Untuk beberapa saat, saya bingung. Rasanya kok gak ada? Sekarang ini ada, dan ternyata tetap ya kaitannya dengan musik, tapi kaitannya dengan produksi yang lainnya. Maklum saja, di titik ini saya sudah memproduce album dengan adanya album pertama saya yang saya produseri sendiri, saya sudah naik kelas dan mengukuhkan diri sebagai music producer dan music director. Karena tanggung jawab itulah yang saya jalani selama 2 tahun memproduce dan mendirect album pertama saya. Jadi rasanya timbul berbagai ide dan kecintaan untuk produksi selanjutnya. Rasanya..anehnya..dengan semua kegilaan di musik industry, saya yang sudah sering nangis darah ini, ternyata malah bukannya kapok dan mundur dari memproduksi musik. Justru di titik ini, tepatnya tadi malam, saya malah mengukuhkan niat saya, karena begitu cintanya dengan musik, saya akan terus dan bahkan sudah memulai membuat lagu-lagu untuk album berikutnya. Jadi semua kegilaan dan hal produce sebuah album, ternyata baru saya sadari, tidak membuat saya mundur, menyerah atau kapok. Dan betapa membebaskannya pemikiran dan perasaan tersebut. Ternyata saya memang cinta dan masih cinta musik. Yang kejam adalah kondisi bisnis. Tapi bukan musik. Musik tidak pernah salah. Dan saya akan terus berkarya, saya akan terus memproduce dan mendirect musik.
How very liberating!

Memang album pertama yang akan di release tengah January ini saya kontribusikan dengan semangat liberating. Karena semua proses pembuatannya saya dan semua yang terlibat, secara konstan terus harus kerap membebaskan,liberating pemikiran kita dan mendobrak cara-cara lama. Itulah. Itulah kenapa blog ini judulnya Liberatti. Karena ini mewakili saya, dan kebebasan saya. My liberty. Bukan kebebasan semena-mena, tapi kebebasan yang bertanggung jawab. Kebebasan untuk keluar dari standard, untuk menciptakan inovasi.
Dan baru saya sadar, bahwa 2008 dan selanjutnya, saya tidak kapok dan akan terus maju untuk memproduksi musik, untuk memajukan musik, untuk berbagi kebahagiaan melalui musik, adalah bagian dari jiwa di album saya, semangat dari sebuah liberty.




Liberate yourself!

Saturday, December 29, 2007

Apa arti bodoh?

Ijinkan saya dengan segala kerendahan hati saya, di penghujung tahun ini, untuk membahas kata bodoh.

Kebodohan di mata saya, bukan ketidak tahuan. Bodoh adalah ignorance. Sementara ketidak tahuan justru tidak apa-apa, selama memang setelah itu belajar hingga menjadi tahu (tapi kalau ketidak tahuan menjadi perulangan kesalahan yang sama, maka kemudian ketidak tahuan berubah menjadi 'kebodohan'. Do you get my point?). Bodoh adalah kata negatif yang digunakan atas sesuatu yang semena-mena/ ignorant , takabur, result dari sebuah aksi yang menggampangkan sebuah konteks. Bodoh itu bukan khilaf. Khilaf itu tidak sengaja (tapi kalau khilaf melulu ya itu jadi sengaja) . Bodoh itu sengaja. Namun kalau sesuatu yang terlihat bodoh itu ternyata tidak sengaja atau menjadi nasib hidup , maka saya akan menyebutnya 'tertinggal', 'terbelakang'..atau 'memiliki sebuah standard yang dibawah rata-rata", (tapi bukan bodoh) , ini sebuah pengertian yang objective tanpa penekanan negatif. Sementara bodoh konotasinya negatif. Dan jika kita sadar, memang selalu dipakai dalam konteks negatif, tidak jarang di lengkapi dengan intonasi pengucapan yang tidak menyenangkan. Bedakanlah antara 'suatu kondisi dimana sesuatu itu memiliki standard yang dibawah rata-rata dari sebuah konteks', dengan kondisi 'bodoh'.

Stupidity alias kebodohan, implies that the attributed party is not mentally retarded but rather is willfully ignorant and/or unintelligent and displays poor of judgement and insensitivity to nuances.

Kesimpulannya: Bodoh adalah sesuatu yang dilakukan karena pembodohan.

Monday, December 24, 2007

Diplomasi atau meyembunyikan keadaan yang sebenarnya?


Kadang kita sering menghadapi jawaban yang sifatnya gantung, ngambang. Jawaban yang gak menjawab pertanyaan kita. Buat saya, itu gak oke. Terutama jika itu menyangkut hal yang penting apakah itu dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari. Mungkin saya membahas lingkup yang lebih sempit contohnya untuk pekerjaan. Menurut hemat saya, dalam pekerjaan atau bermitra, demi kejelasan kerja, semua pertanyaan harus di jawab dengan benar, bukan di samarkan, bukan di jawab menggantung. Dengan menjawab pertanyaan dengan benar, kita bisa menghindari kesalahan-kesalahan dalam bekerja, entah itu dalam negosiasi atau dalam dealing berbagai hal, maupun dalam memproses kerjaan tersebut. Intinya kan satu: kita ingin membuat pekerjaan kita sukses. Dan untuk itu, menyamarkan sebuah jawaban itu bisa membuat mitra kerja jadi berasumsi. Dan asumsi itu kebanyakan tidak tepatnya. Jadi kalau buat saya,walaupun berdiplomasi itu penting, tapi ada etika kerja yang lebih penting lagi diatasnya: untuk membuat kerja yang sedang berjalan menjadi jelas dan berjalan dengan baik. Bukan untuk membuat pihak manapun jadi tidak jelas.

Kalau sudah terlalu banyak berdiplomasi tapi pertanyaan kita tak kunjung terjawab, ya pasti ada apa-apa. Mungkin itulah pertanyaan kita tak kunjung dijawab..ya karena ada apa-apa. Bisa jadi kalimat jawaban di manipulasi menjadi white lie..kalau buat saya kesimpulannya: pasti ada yang belum berjalan ..atau bahkan ada yang gak beres.
Mustinya sih..jawab aja yang jujur, jadi mitra, partner atau siapapun jadi tahu jelas posisinya.
Kita kan maunya menciptakan proses kerja dengan hasil yang baik, dan itu yang musti di ingat.

Thursday, December 13, 2007

Mornin, everyone!


Selamat pagi! Pagi ini indah, saya mendengarkan Somewhere Over The Rainbow...dan saya berpikir hari ini saya akan melakukan sebuah pencapaian lagi, seperti kemarin, namun hal lainnya lagi. Kemarin saya mengawasi pencetakan untuk mendapatkan warna yang benar untuk cover cd saya. Kemarin saya berada di Indonesia Printer di Pluit. Pencarian setting warna yang tepat tidak memakan waktu yang lama, dan kemarin saya benar-benar turun langsung untuk mengawasi proses setting warna untuk cd cover saya. Jadi mulai kemarin cd cover saya sudah naik cetak, semalam saya bisa tidur nyenyak.
Pagi ini saya akan bersiap-siap untuk sesi foto dan wawancara dari tabloid Wanita Indonesia. Tahun depan mereka membuat buku berisi 80 inspiring women, dan saya termasuk di dalamnya. Saya merasa tersanjung, dan saya berharap saya bisa menginspirasikan banyak hal bagi masyarakat ke depannya. Hari ini sayapun masih akan mengurus kontrak ring back tone saya yang belum selesai, semoga bisa di selesaikan, karena cukup lama juga mengurusnya. Sebetulnya mudah, cuma masalah menunggu itu menjadi seuatu proses yang tidak bisa di hindari. Saya juga akan selesaikan interpretasi dari lagu yang akan dibuat video clip. Lagu dibangun dengan sebuah interpretasi, dan setiap suara menggambarkan sebuah interpretasi. Saya ingin video clip saya pas dengan musik saya. Penting untuk berpikir bahwa ini adalah musik, lalu diberikan gambar diatasnya. Bukan gambar lalu diberi musik diatasnya, dalam arti, video musik harusnya video yang menjelaskan musiknya.
Begitulah kurang lebih hari ini yang akan saya lakukan, selain mengurus dealing-dealing dengan para pihak sponsor yang mulai memberikan respond baik terhadap album saya yang akan keluar bulan ini. Apapun itu saya berharap yang terbaik untuk hari ini.

Dare to dream,
dream really do come true.

Friday, December 07, 2007

Girls Night Out


Kemarin saya show di Hotel Dharmawangsa, saya cukup berbunga-bunga karena show tersebut alhamdulilah cukup baik hasilnya. Ada banyak cerita yang berkesan mengenai show tersebut, cuma saya sedang tidak ingin menulis tentang show tersebut. Saya baru pulang dinner dengan sahabat saya, sahabat sejak masa kuliah. Saya orang yang jarang pergi dengan teman-teman..apa lagi semua teman saya sudah berkeluarga dan keluarga telah membuat mereka berubah. Dimana saya sendiri belum berkeluarga dan mempunyai prioritas lain. Cuma sahabat saya yang satu ini walaupun sudah berkeluarga, tetap bisa jalan dengan saya. Kita susah sekali ketemu, bahkan untuk sekedar ngobrol minum wine. Namun kita selalu kontak. Bedanya, sahabat walaupun jarang ketemu, tapi di hati kita tetap dekat.

Saya senang bisa ngobrol panjang.. Kita tadi ke Trattoria. Italian restaurant. Walaupun dinner, saya sendiri sedang tidak merasa ingin makan besar, jadi saya hanya pesan white wine, dan nyemil-nyemil roti yang disuguhkan di keranjang kecil. Teman saya pesan red wine, salad dan salmon carpaccio. Saya selalu enjoy ngobrol dengan sahabat saya ini..kita diskusi banyak hal. Ya hidup. Mulai dari personal life, keluarga, kerjaan, karir, juga ke urusan negara kita yang gak beres, sampai ke hal yang lebih dalam seperti pandangan hidup. Saya baru sadar, betapa kita sudah berkembang sekian jauh secara mental, secara pemikiran, pandangan hidup sampaikepengalaman hidup. Lucunya ada hal-hal yang selalu menjadi benang merah antara saya dan sahabat saya, walaupun kita bisa dibilang amat sangat jarang ketemu. Walaupun kita 2 mahluk yang sangat berbeda, kita punya hal-hal yang mirip, dan ada kejadian-kejadian yang mirip. Kok bisa ya?

Jujur saya senang sekali bisa ngobrol lama dengan sahabat saya. Saya tidak tahu kapan terakhir saya bisa ngobrolin tentang hidup. Saya sendiri bukan tipe orang yang suka sekedar jalan rame-rame untuk nongkrong. Saya tipe orang yang lebih suka ngobrol one on one dan minum wine, menikmati berbagai pembahasan. Saya menyukai percakapan yang intense. Saya bukan tipe yang suka sekedar ramai, bahkan saya gak nge-fans sama pergi beramai-ramai. Menyenangkan sih iya, tapi saya lebih nikmatin ngobrolin berbagai hal dengan seorang sahabat, itu lebih buat batin saya hepikebanding pergi nongkrong di suatu tempat rame-rame. Saya baru sadar saya tipe yg lebih suka tenang, ngobrol.

Di satu titik kita berganti ke topik betapa bencinya kita dengan aparat pemerintah yang menindas rakyatnya sendiri, yang membodoh-bodohi rakyatnya yang ketakutan karena ketidaktahuan posisinya dalam hukum. Kita benci sekali itu. Saya bilang, sekarang kalau ada aparat yang semena-mena, tulis saja di blog, biar masyarakat tahu. Saya berani bilang ini karena saya dan teman saya sedih liat kondisi bangsa kita. Kita dijajah bangsa sendiri.
Diluar itu kita membicarakan berbagai trik-trik menghadapi polisi, dan rahasia-rahasia umum dalam berurusan dengan polisi contohnya dalam kaitannya dengan lalu lintas.

Yang menarik kita membicarakan tentang hidup kita...apa saja yang membuat kita bahagia. Pencapaian itu apa sih?
Saya sudah memutuskan bahwa saya ingin bahagia karena hidup mencintai diri saya dalam kedamaian, dan hidup dengan diri saya seadanya, bagaimanapun keadaaannya. Itu adalah definisi bahagia buat saya. Saya bahagia bahwa saya memutuskan tidak menerima tawaran show besok.Saya bisa saja menyabet pekerjaan show besok yang sangat mendadak (saya tidak pernah menerima client yang mendadak 1 minus hari H begini). Saya bisa saja menerima jon tersebut dan langsung mengumpulkan team saya dan mempersiapkan segalanya malam ini.Tapi itu bukan saya. Saya tidak bekerja hanya buat uang. Dan saya juga tidak mau menyabet segalanya demi uang. Dan saya juga harus mendidik juga , dalam arti, persiapan show tidak bisa mendadak. Ada banyak hal harus dipersiapkan. Karena kalau mendadak kemungkinan besar hasil tidak maksimal. Jadi kesimpulannya, saya memilih tidak menerima tawaran job tersebut. Saya rasa itu bukan diri saya juga, jujur, saya bukan tipe yang semua disabet dan mengejar uang ( disatu sisi, ini bukan masalah benar atau salah. Buat siapapun, mengejar uang adalah hal yang sah dan benar kok. Cuma ini bukan hal buat saya), walaupun uang akan sangat membantu saya hidup dari hari ke hari. Saya memilih untuk tetap tenang, dan tidak menerima tawaran tersebut, dan saya memilih untuk bisa melakukan hal lainnya. Bahwa malam ini saya juga lebih masuk akal dan menyenangkan untuk bisa dinner dengan sahabat saya dan catch up on our lives. Itu lebih berarti buat kebahagiaan saya malam ini.

Saya bersyukur bahwa definisi kebahagiaan buat saya bukanlah jika saya banyak uang. Kebahagiaan itu jawabannya ada di dalam diri kita sendiri, bukan dalam uang. Walaupun kalau saya kaya raya tentu saya akan bahagia secara finance. Tapi itu tidak menjamin saya bahagia sebagai manusia.

Saya pulang dengan rasa content bahwa saya bisa bercerita banyak, berbagai hal yang dalam tentang apa yang terjadi dengan saya dan pemikiran saya. Saya yakin sahabat sayapun demikian. Saya juga senang saya mendapat hal yang bisa menjadi pelajaran baru bagii saya dari hasil ngobrol dengan sahabat saya. Saya yakin, sahabat sayapun demikian.

Saya mahluk yang paling beruntung..saya punya pekerjaan yang hebat yang saya sukai dan saya cintai...saya adalah mahluk yang sangat beruntung bahwa saya bisa memilih untuk tidak mengejar uang dengan menerima job besok, dan malah memilih untuk bisa menjalani malam ini dengan tenang.. saya mahluk yang beruntung masih bisa minum wine di Italian restaurant bersama teman saya dan bisa menghabiskan waktu ngobrolin hidup kita...saya manusia yang sangat beruntung bahwa saya bisapulang ke studio apartment saya yang nyaman dan damai, dan bisa berada di tempat tidur bersma laptop dan wi fi saya ini.

Saya mahluk yang sangat beruntung. Saya bersyukur bahwa Tuhan memberikan banyak keindahan bagi saya dalam setiap jamnya di hidup saya.


Hidup ini indah.

Tuesday, December 04, 2007

Do it!


"Of all the images of working women during World War II, the image of women in factories predominates. Rosie the Riveter--the strong, competent woman dressed in overalls and bandanna--was introduced as a symbol of patriotic womanhood."


Yes..this is to inspire all women in the world. It is another beautiful morning. I plan to do the last day of preparation for my tomorrow's show at Dharmawangsa Hotel in maximal effort. Besides all the hassle of what is lacking from the preparation of this event, I keep a positive attitude towards it. Every day will always be a roller coaster ride, but I believe I can go through it.

We'll do our best and nothing less.
Yes, we can do it !

Good night, sleep tight


That's it, I am going to bed. Hari ini (tadi tepatnya saat masih tanggal 3 December) ditutup dengan gong, saya muncul di JakTV bersama bapak Hermawan Kartajaya dalam acara beliau, Beyond Marketing, tepatnya jam 22:00 tadi. Kami membicarakan tentang berbagai hal melampaui marketing, it is beyond marketing. It was really exciting to discuss many things to him, most importantly, Mr. Hermawan gets my points. Of course he did. I just feel so comfortable talking to a person who gets my ideas. Well..he is not just a person..he is the Hermawan Kartajaya. I am glad and honored to be in his Beyond Marketing talk show. Personally, I really enjoy talking to him.
Untuk saya,tayangan malam ini tersebut adalah sebuah penutupan yang elegant dalam menutup aktivitas saya di hari ini. It marked my day:)
I feel content today, and now I am going to bed.
I believe tomorrow will be another great day for me (and for you!).
Thank you God for the wonderful day.

Monday, December 03, 2007

Cintai Hidupmu:)



Halo! Apa kabar? Sudah lama juga saya tidak posting. Saya semakin sibuk mengurus semua kontrak dan penjajakan sehubungan dengan album. Sekarang ini album saya sedang dalam proses pencetakan cover dan penduplikasian. Jadi bisa dibayangkan kan kalau tengah December ini akan release:) Sebetulnya masih banyak kelengkapan lainnya yang masih saya urus, contohnya: mengurus semua kontrak untuk ring back tone. Ini pihaknya lumayan banyak, karena saya harus berurusan dengan kontrak dengan distributor saya, dan content provider, dan operator telefon. Banyak deh yang harus di jajaki dan di nego.

Sementara semua berjalan, tanggal 5 ini saya show di Hotel Dharmawangsa untuk sebuah bank yang memberi penghargaan kepada Idris Sardi, mentor dan ayah musikal saya. Saya akan tampil solo, dan juga berduet dengan ayah saya tersebut. Saya senang sekali bisa terlibat di dalamnya, dan alhamdulilah, ini juga merupakan sebuah kehormatan buat saya juga. Sayangnya penanganan acara ini terasa sangat tersendat-sendat antar satu dengan lain hal. Wah saya gak perlu sebutkan satu-satu, cuma saya berharap, andai saja beberapa element lainnya bisa koperatif. Sayang ya...kadang sikap koperatif dan tenggang rasa ini sudah terlupakan dalam dunia kerja. Saya sih antara berusaha dan pasrah. Saya tau, selama saya bersikap nyata, Insyallah apapun tantangannya saya diberi jalan terbaik. Saya tau Oom Idris merasakan hal yang sama.

Diluar itu, banyak tantangan lain..calon asisten baru saya yang memang akan memulai bergabung dengan management saya (tapi belum mulai bergabung) menghilang tanpa kabar..saya dengar dari manager saya katanya sakit thypus..Memang belakangan saya dan manager hubungi terus dan tidak ada respond...kita terpikir ada apa ya..kadang kita hanya bisa meraba-raba. Coba andai aja management saya dikasih tau, kan kita bisa jenguk:) Saya taunya kalau sakit thypus itu bisa karena makanan, karena capek atau karena stres. Well, semoga cepat sembuh ya, kita berharap semoga bisa segera berharap dengan management saya ini:)

Oh ya...tadi jam 11 siang mobil baru saya datang. Oh cantiknya:) Saya senang, namun karena ini mobil kedua saya..senangnya saya sudah tidak seperti dulu. Dulu saya berjuang sekali untuk mendapatkan mobil..sebetulnya sekarang sama juga berjuang..apalagi alasan saya membelinya karena mobil pertama saya ditabrak dengan sukses hingga tidak bisa di perbaiki. Sekarang, rasa senang saya lebih saya rasakan dengan tenang di dalam hati. Saya tadi cek kelengkapannya, dan menanyakan semua lanjutan kepengurusannya seperti plat nomor mobil, stnk, bpkp dan asuransi dan lain sebagainya. Saya senang..hepi...bahagia.

Hari ini sejak pagi udaranya tidak panas, dan itu membuat saya hepi. Hati saya langsung adem rasanya...tadi pagipun saya pergi ke kantor distributor saya menyerahkan hasil print cd pad yang distributor saya print namun kali ini saya sudah menandatanganinya dan menyatakan saya sudah approved, dan bisa dilanjutkan ke proses pencetakan cover dan duplikasi cd.
Tentunya dalam sehari, saya ada naik turunnya. Kalau ditulis disini malah lebih dominan tantangannya, ketimbang berita-berita gembiranya.

Contohnya beberapa saat belakangan saya sempat kecewa karena para field kordinator yang biasa di hire per project di team saya setiap show kali ini kabarnya tidak jelas. Ada yang sudah confirm tiba-tiba batal, lalu tidak memberi jalan keluar penggantinya. Lalu ada juga yang dihubungi untuk pengganti tapi ternyata tidak juga memberi kabar. Saya menyayangi sekali sikap ini. Saya tetap berpikiran positif, bahwa pekerja free lancer pasti ada yang masih memiliki nilai etika,dan masih menghargai sebuah kata "kepercayaan". Sayangnya terkadang ada free lancer yang mengambil semua project yang ada di depan mata, sayangnya lagi lalu akhirnya tidak bisa me-manage kerja antar satu project dengan project yang lain. Lalu mulailah permainan petak umpet, tidak bisa dihubungi, tidak angkat telfon, tidak balas sms, dan lain sebagainya. Sayang ya? Coba aja kita bisa saling menghargai satu sama lain, menghargai komitmen dan etika..pasti hidup akan lebih mudah. Namun saya ya maju terus, karena hidup terus berjalan dan saya mendapatkan field cordinator baru untuk show saya tanggal 5 December ini di hotel Dharmawangsa. Saya masih yakin dan berharap, suatu saat saya bisa berhubungan kerja jangka panjang dengan pribadi yang mencintai pekerjaan, mencintai rasa menghargai dan mencintai tenggang rasa dan etika, walaupun pekerjaannya hanya per project. Kan kalau kita selalu bisa bersikap bisa dipercayai atas komitmen kerjanya, walaupun per project sekalipun, kita akan selalu di hire. Well...saya rasa saya masih percaya dengan hal murni dalam hidup. Mungkin sekarang rada susah menemukan orang-orang yang like minded, cuma berharap positif itu bolehkan? Saya yakin apapun yang positif akan membuat saya semakin dekat dengan hal-hal termasuk kepada pribadi-pribadi yang positif.

Semua tantangan bukan kendala buat saya. Kalau di sebut kendala, rasanya sampai mati pun akan tetap menjadi kendala. saya sebutnya tantangan.Contohnya tantangan yang waktu lalu saya hadapi juga. Saya biasa sangat mengakomodir kebutuhan reporter. Jika reporter mengirim pertanyaan ke e-mail untuk menulis saya di medianya, saya akan mengetik jawaban yang baik untuk nilai dari tulisannya tersebut. Dan saya selalu membuat jawaban yang bisa mengangkat pemuatan reporter tersebut di medianya, dalam arti, saya tidak akan menulis sudut jawaban yang sama, tapi saya selalu memberi nilai lebih agar antar media satu dan lainnya ada variasi. Ada jawaban yang akan selalu sama, namunkan sudut dan pendekatannya bisa berbeda. Saya tidak pernah asal jawab hanya karena saya diwawancara. Sayapun biasa selektif dengan media. Namun kadang ada yang saya sayangi,misalnya sudahlah mengejar-ngejar menelfon saya dan mengatakan saya untuk segera menulis jawaban pertanyaanya karena dia sudah dead line (sementara saya juga dikasih tahunya dikirimnya mendadak), lalu telfon berulang-ulang untuk menanyakan e-mail dan blog saya, lalu saat saya menunggu e-mailnya tidak kunjung-kunjung dikirim. Lalu reporter ini menghilang tanpa kabar setelah berbagai telfon yang selalu saya coba bantu. Setelah menghilang lalu muncul lagi dan mengejar-ngejar saya lagi untuk mengecek e-mail saya dan mengetik secepatnya jawaban saya, karena dia lagi-lagi katanya akan dead line. Lalu setelah saya kirim, setelah itu tidak ada bilang terimakasih , tidak ada sms, tidak ada telfon, tidak ada pemeberitahuan kapan akan terbitnya, dan anehnya mengaku telah menghubungi manager saya memberi tahukan kapan akan terbitnya, yang manager saya bilang orang ini belum menghubungi sama sekali. Nah..kalau beginikan wajar kalau saya merasa bahwa sikap ini tidak layak. Sekali lagi, saya hanya bersabar, namun saya akan memperhitungkan kembali jika pribadi ini menghubungi saya kembali, saya mungkin tidak bisa terlalu mengakomodir kebutuhannya lagi.

Inilah warna warni hari-hari saya. Masih banyak warna-warna lainnya..sekali lagi tantangannya banyak..dan lebih banyak tantangannya. Tapi entah kenapa ya..sekali lagi...saya mencintai hidup saya. Saya cinta setiap moment, walaupun yang mengesalkan sekalipun..dan saya menolak untuk dikalahkan oleh emosi. Dalam arti, jika ada pihak yang kurang layak sikapnya, saya akan berikan yang terbaik dari diri saya. Dan jika saya bisa kasih masukan, saya kan beri masukan kepada pihak tersebut. Tapi kalau sepertinya tidak memungkinkan, saya akan berpikir dua kali untuk terlibat dengan pihak tersebut. Dan jika ternyata saya harus terlibat juga, saya sudah harus punya antisipasi dan strategi lainnya.Intinya, saya menolak untuk berbagai hal negatif menguasai emosi saya. Saya lebih senang menjalani hidup dengan segala tantangan hingga yang mengesalkan sekalipun tapi menyikapi dengan strategi, agar saya masih bisa menyikapi hidup saya dengan cinta dan damai.

Afterall, sampai detik ini walaupun ada sejuta tantangan yang ada di depan, saya sampai detik ini masih merasa sangat bersyukur dan mencintai hidup saya. Bahkan makan siang ini saja saya bersyukur bisa makan enak di apartment saya yang juga menjadi tempat kerja saya.
I start to count the blessings:)

Love your life, cintai hidupmu:)